Bogor, mediaperkebunan.id – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyambut baik Direktorat Jenderal Perkebunan atas upaya mencapai sinergi harmonis program dan kegiatan dalam mendukung pengembangan perkebunan kedepan.
“Saya juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan provinsi/kabupaten/kota yang telah memberikan kontribusi nyata dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan, sehingga sektor perkebunan telah berkontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah kondisi pandemi covid-19,” ujar Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan, untuk mewujudkan transformasi ekonomi sebagaimana arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa kita harus membangun model bisnis korporasi petani satu sampai dua model bisnis korporasi pada setiap provinsi, yang selanjutnya nanti dapat di contoh oleh provinsi/kabupaten lainnya.
Korporasi Petani sebagai sebuah upaya membuat kelompok petani dalam jumlah besar dan membekali kelompok petani tersebut dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan yang modern. Harapannya dalam penguatan korporasi petani dari hulu ke hilir, petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar,” ujar Syahrul.
“Perkebunan harus mempunyai program unggulan yang dapat mengaktualisasikan Perkebunan Indonesia Maju, Mandiri dan Modern, selain korporasi petani komoditas perkebunan, produksi benih unggul perkebunan 20 juta batang sebagai upaya penyediaan logistik benih pada sentra-sentra perkebunan juga untuk memperbaiki produktivitas komoditas perkebunan yang masih belum maksimal,” papar Syahrul.
Menurut Syahrul, program pengembangan komoditas sagu dari hulu ke hilir sebagai diversifikasi pangan, percepatan swasembada gula konsumsi melalui komoditas tebu dan non tebu yaitu stevia, lontar, aren, harus dilakukan secara simultan dan terintegrasi satu sama lainnya sebagai solusi menjawab tantangan pembangunan perkebunan ke depan.
“Pencapaian dan kemajuan pertanian Indonesia kedepan khususnya subsektor perkebunan, tidak lepas dari peran pekebun khususnya generasi milenial. Kita menargetkan bisa mencetak banyak pekebun muda sebagai bagian dari regenerasi. Dengan semangat yang ada pada diri pekebun muda, diharapkan dapat membangkitkan pertanian Indonesia maju mandiri dan modern,” ujar Syahrul.