Jakarta, mediaperkebunan.id – Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan , Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, (Kementan) Dedi Junaedi mengatakan, tahun 2021 dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk pertanian ditargetkan Rp70 triliun . Rincian nya untuk tanaman pangan Rp 26,81 triliun, hortikultura Rp7,84 triliun, perkebunan Rp28,21 triliun, peternakan Rp15,06 triliun.
Realisasi KUR sampai 19 April 2021 yang paling tinggi adalah perkebunan Rp 6,92 triliun dengan debitur 150,168 . Disusul tanaman pangan Rp 5,61 triliun 204.228 debitur, peternakan Rp 3,76 triliun dengan 114,472 debitur , hortikultura Rp 2,63 triliun dan 96.053 debitur.
Dari angka Rp 6,92 triliun tersebut, sub sektor kelapa sawit menembus angka Rp4,36 triliun (73.898 debitur). Disusul dengan pembiayaan perkebunan karet dan tanaman getah lainnya Rp 961,7 miliar ( 33.301 debitur ). Lalu, perkebunan tebu dan pemanis lainnya sebesar Rp 525,73 triliun ( 7.900 debitur ). Kemudian, perkebunan tanaman kopi Rp 306,01 miliar (11.465 debitur).
Selanjutnya, perkebunan cengkeh Rp 176,88 miliar ( 6.263 debitur ), perkebunan kelapa Rp 166,17 miliar ( 4.759 debitur ), perkebunan tanaman lain yang tidak diklasifikasikan di tempat lain Rp155,45 miliar ( 2.832 debitur ), perkebunan tanaman kakao Rp 112.22 miliar ( 4.173 debitur ), perkebunan tembakau Rp 46,42 miliar ( 1.569 debitur ).
Setelah itu, perkebunan minyak tanaman atsiri Rp 35,88 miliar (1.510 debitur), perkebunan lada Rp 26,83 miliar (1 . 000 debitur), perkebunan tanaman rempah yang tidak diklasifikasikan ditempat lain sebesar Rp 26,14 miliar.
Setelah itu, perkebunan tanaman rempah pala Rp 12 ,69 miliar (583 debitur), perkebunan jambu mete Rp 4,3 miliar ( 139 debitur ), perkebunan tanaman teh Rp 2,18 miliar (75 debitur), perkebunan bahan baku tekstil dan tanaman sejenisnya Rp 1,64 miliar (26 debitur), perkebunan tanaman rempah v anili Rp 610 juta (21 debitur).
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengakui bahwa skema KUR dan kelembagaan petani dalam bentuk korporasi diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan petani.
Seperti diketahui, pengembalian dana pinjaman KUR di sektor pertanian tahun 2020 cukup sehat bagi sektor perbankan, pasalnya nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet hanya 0,6% dari total nilai pinjaman KUR.
“Alokasi KUR pertanian tahun 2021 sebesar Rp 70 triliun. Ini bisa dimanfaatkan dan akan berguna untuk membiayai pada pasca panen. Petani-petani kita ke depan harus sudah bisa menjual beras dengan packaging yang menarik. Penggilingan beras di desa-desa harus ditumbuhkan tapi saya harapkan berasnya jangan dijual kemana-mana karena ada konsumen yang pasti sekitar 4 juta yang terdiri dari PNS, anggota TNI/Polri dan juga kegiatan sosial,” pungkas Syahrul. (YIN)