Jakarta, Mediaperkebunan.id
Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono berharap ASPEKPIR (Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR) Indonesia untuk memberi dukungan besar pada pembangunan khususnya kelapa sawit rakyat. “Bersama Aspekpir kita bisa tingkatkan kinerja, produksi, produktivitas pekebunan. Produktivitas pekebun harus sama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit multinasional,” kata Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono yang hadir secara virtual pada pelantikan DPD I ASPEKPIR Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Banten.
Peningkatan kemitraan antara perusahaan besar dan pekebun akan memberi peluang bagi pekebun meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan lebih cepat. “Kerjasama yang sudah terjalin baik selama ini harus diteruskan sekaligus merealisasikan ide-ide baru yang bisa memperkuatnya,” kata Kasdi lagi.
ASPEKPIR bisa berkiprah maksimal dalam program pemerintah yaitu PSR. Posisi Aspekpir sangat strategis karena punya base line data yang konkrit dari petani kelapa sawit peserta PIR. Pemerintah sudah mentargetkan PSR 180.000 ha/tahun, meskipun persyaratan sudah disederhanakan, verifikasi sudah diringkas dari 3 kali jadi satu kali tetapi masih tetap ada kendala. ASPEKPIR diminta ikut memfasilitasi pekebun untuk percepatan realisasi PSR.
Salah satu program utama Kementerian Pertanian saat ini adalah korporasi petani. Dalam konteks kelapa sawit , untuk akselerasi bisnis persawitan, Dirjenbun mengajak ASPEKPIR untuk membuat rencana korporasi petani kelapa sawit.
Ketua Dewan Pembina ASPEKPIR, Gamal Nasir minta pengurus DPD I untuk benar-benar menjalankan fungsinya di daerah yaitu berjuang untuk kepentingan petani anggotanya. Pendataan anggota by name by adress sampai koperasinya harus benar-benar ada. Organisasi petani harus punya data base lengkap tentang anggotanya.
Organisasi petani yang benar adalah yang sampai punya data lengkap anggotanya. Kalau tidak punya berarti organisasi petani abal-abal. ASPEKPIR bukan organisasi abal-abal. Karena itu penguatan organisasi di daerah harus berjalan dengan baik.
Saat ini pemerintah sedang menjalankan PSR dengan target 180.000/tahun. Pemerintah nampaknya kesulitan memenuhi target. ASPEKPIR dengan DPP yang sekarang sudah mencapai 16 bisa membantu pemerintah dengan memberikan data petani mana saja yang sudah siap PSR. Aspekpir Riau dan Sumsel bisa jadi contoh.
Dalam kesempatan itu, Setiyono, Ketua Umum DPP ASPEKPIR dari Riau secara online melantik 4 ketua DPP di Jakarta dan 2 secara virtual. Di lantik di Jakarta Yusro Fataqin Ketua DPD Kalteng, Aliyadi Ketua DPD Kaltim, Achmad AS Ketua DPD Sultra, M Nur Ketua DPD Banten. Sedang online Jayadi Ketua DPD Kalteng dan Budianto Ketua DPD Sulbar.