Jakarta, Mediaperkebunan.id
Mencapai target swasembada gula konsumsi, Direktorat Perbenihan Ditjenbun ditugaskan menyiapkan kebutuhan benih kegiatan bongkar ratoon 2021 seluas 10.000 ha. Tahun 2020 lalu ditargetkan pembangunan kebun benih datar 1,667 ha lewat ABT. Dana ABT baru tersedia September/Oktober, sehingga yang bisa tercapai hanya 812 ha, sedang anggaran sisanya dikembalikan ke negara. Saleh Mokhtar, Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjenbun menyatakan hal ini.
Penyebabnya adalah ketersediaan lahan, dalam waktu sesingkat itu tidak banyak petani yang bersedia menjadi mitra swakelola Ditjenbun dalam memproduksi benih tebu. Selain itu ketersediaan benihnya juga terbatas. Kebun benih datar yang sudah dibangun ini terus dipelihara hingga berumur 6 – 8 bulan, perkembangannya bagus. Mei – Juni ini sudah panen. Panen nanti akan jadi benih bongkar ratoon KTG petani untuk penanaman seluas 4.872 ha.
Petani tebu rata-rata lahannya merupakan lahan sewa yang setiap tahun sewanya semakin tinggi. Dalam pembangunan kebun benih swakelola ini Ditjenbun hanya memberikan insentif penggunaan lahan Rp5 juta/ha. Nanti benihnya diambil dan dibagikan pada poktan yang bersangkutan dan poktan sekitarnya.
“Kita berterimakasih ada kelompok tani yang mau lahannya dijadikan tempat pembenihan. Sebagai intensif kita hanya ambil benih dari produksi musim pertama saja. Sedang musim kedua menjadi milik mereka. Kita juga hanya mengambil 360.000 mata/ha. Kalau produksinya bagus misalnya 400.000 mata, maka sisanya menjadi milik mereka, Ini yang mungkin membuat mereka tertarik.
Varietas yang digunakan pada kebun benih ini adalah Bululawang (BL), Cenning, mojo 1 dan PSJT 941. Sebagian besar hanya benih varietas ini yang tersedia ketika program berjalan pada akhir tahun. “Saya sudah hubungi dan koordinasi dengan P3GI, Puslit Gula PTPN X, PTPN IX, PG-nya juga mereka memang produksi benih, hanya untuk keperluan sendiri dan pesanan. Tidak ada yang bisa disediakan untuk program swasembada gula konsumsi pemerintah yang datangnya tiba-tiba karena pembuatan benih tebu harus direncanakan sejak awal, minimal 2 tahun sebelumnya (T-2),” katanya.