2019, 20 Mei
Share berita:

PTPN 5 saat ini saat ini merupakan perusahaan yang meraih sertifikat ISPO terbanyak. “Kebun dan PKS kami sudah 100% ISPO dan dari 12 PKS sudah ada 5 bersertifikat RSPO dan 3 ISCC. Teman-teman PTPN V memang sejak awal sudah mencanangkan harus ISPO,” kata Jatmiko Krisna Santosa, Dirut PTPN V kepada Perkebunannews.com.

Baru-baru ini pemerintah yaitu Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri juga memilih PTPN V sebagai lokasi yang dikunjungi oleh delegasi UE. Kunjungan delegasi UE ini dalam rangka diplomasi ekonomi untuk keberterimaan ISPO.

Delegasi perwakilan Uni Eropa dan perwakilan duta besar negara-negara Eropa ini melihat langsung pengelolaan kebun kelapa sawit, pembibitan, pabrik PKO dan biogas kebun Tandun.

“Hal ini merupakan bukti pengakuan pemerintah dan menunjukkan bahwa upaya yang sudah kita jalankan untuk meraih ISPO sudah benar,” kata Jatmiko lagi.

Sertifikasi baik ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), RSPO (Round Table Sustainable Palm Oil) dan ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) sangat diperlukan bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti PTPN 5.

“Sawit ini komoditi yang digempur sangat dahsyat oleh negara-negara yang tidak bisa menanam sawit demi melindungi komoditas yang mereka hasilkan. Jadi sertifikat sangat diperlukan sekali untuk menyatakan sustainable. Saat ini trend produk apapun adalah green, jadi sawit harus sustainable. Produk yang sustainable akan mendapat premium dibanding yang tidak,” katanya.

Baca Juga:  Harga Sawit Riau Turun Rp 50 per Kg