JAKARTA, Mediaperkebunan.id – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melakukan uji coba produksi atau “commissioning” fasilitas Bio-CNG Plant di Muara Wahau, Kalimantan Timur. PLT Biogas ini akan menghasilkan listrik sebesar 1,2 Mega Watt (MW) serta gas biometana dengan kapasitas 280 m3 per jam.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, pembangunan proyek Bio-CNG Plant merupakan salah satu komitmen perseroan untuk menjalankan konsep ekonomi sirkular dengan meminimalisir limbah pabrik kelapa sawit dan polusi, melalui pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan serta regenerasi sistem alam.
Fasilitas Bio-CNG yang dibangun sejak akhir 2018 tersebut merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus menghemat penggunaan solar secara signifikan. “Bio CNG Plant yang dibangun dengan memanfaatkan limbah cair dari satu pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah 60 ton TBS per jam, “ ujar Andrianto saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (17/9)
Andrianto mengatakan, Bio CNG Plant akan menciptakan pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak lebih dari 50.000 ton CO2. Pengurangan itu setara dengan penanaman lebih dari 800.000 pohon atau berkurangnya 11.000 unit kendaraan penumpang atau setara dengan melakukan daur ulang atas 17.000 ton sampah.
Menurut Andrianto, pabrik Bio-CNG tersebut akan menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 x 0,6 MegaWatt sehingga total tenaga yang dihasilkan adalah 1,2 MegaWatt. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan Palm Kernel di Kernel Crushing Plant (KCP) serta proses produksi BioCNG Plant ini sendiri.
Sedangkan sisa kelebihan gas akan dikompres menjadi Biomethane Compressed Natural Gas yang kemudian disimpan didalam tabung dan dikemas dengan cara yang aman terhadap pekerja dan lingkungan.
Andrianto mengklaim, dengan adanya energi terbarukan dari Bio-CNG ini, perseroan juga menghemat sedikitnya dua juta liter solar per tahun, yang selama ini dipakai untuk bakar pabrik kelapa sawit dan KCP. (YR)