Bengkulu, mediaperkebunan.id – Pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), serta PT. Citra Widya Education (CWE) rela berpeluh keringat untuk menggelar kegiatan Program Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) di Provinsi Bengkulu.
Kegiatan tersebut, seperti keterangan resmi yang diterima Mediaperkebunan.id, Selasa (10/5/2025), digelar mulai Senin sampai Jumat atau mulai tanggal 19 hingga 23 Mei 2025.
Kolaborasi BPDP, Kementan, dan PT CWE itu dilakukan demi terjadinya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di tingkat para petani kelapa sawit yang ada di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut.
Sebagai mitra pelaksana kegiatan itu, PT CWE berupaya agar tujuan pelatihan. Bisa terwujud, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian para petani kelapa sawit dalam pengelolaan kebun.
“Tentunya agar sesuai dengan praktek pertanian yang baik atau good agricultural practices (PPB/GAP) dan tata kelola perkebunan berkelanjutan,” ujar Ahmad Mahfud selaku Manager Operasional Pengembangan Bisnis PT. CWE saat berbicara dalam acara tersebut
Ahmad Mahfud menjelaskan, pelatihan itu diikuti oleh 123 peserta, terdiri 60 peserta dari Kabupaten Bengkulu Utara dan 33 peserta dari Kabupaten Seluma untuk pelatihan budidaya kelapa sawit.
“Serta 30 peserta dari Kabupaten Bengkulu Utara untuk kegiatan pelatihan panen dan pascapanen,” terang Ahmad Mahfud lagi.
Pihaknya berharap agar program pengembangan SDM-PKS ini mampu meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat sekaligus kesejahteraan petani.
Kata Ahmad Mahfud, sekitar 42 persen dari total 16,38 juta hektar lahan kelapa sawit di Indonesia dikelola oleh para petani swadaya, mitra swadaya, dan mitra plasma.
Artinya, sambung Ahmad Mahfud, sekitar 6,7 juta hektar (Ha) perkebunan kelapa sawit justru berada di tangan masyarakat yang menjadi petani sawit.
“Oleh karena itu, pendampingan dan peningkatan kapasitas petani merupakan kewajiban negara. Pelatihan ini adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian energi dan pangan melalui peningkatan produktivitas petani sawit,” ujarnya.
Selama pelatihan, kata dia, peserta tidak hanya menerima materi melalui kelas dan diskusi, tetapi juga akan melakukan studi banding ke kebun sawit perusahaan guna melihat praktik terbaik di lapangan.
“Seluruh narasumber dalam pelatihan ini berasal dari praktisi berpengalaman di bidangnya,” tutur Ahmad Mahfud lebih lanjut.
PT. CWE selaku pelaksana, sambung Ahmad Mahfud, juga berharap agar manfaat pelatihan ini tidak berhenti pada peserta, namun dapat ditularkan kepada petani lainnya di daerah masing-masing.
“Dengan demikian, maka upaya untuk terjadinya pemerataan pengetahuan dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit di tingkat petani bisa dicapai secara kolektif,” tegas Ahmad Mahfud selaku Manager Operasional Pengembangan Bisnis PT. CWE.

