Jakarta, mediaperkebunan.id – Saat ini begitu banyak Koperasi bidang perkebunan yang mati suri karena kelemahan dari para pengurus. Namun di tangan sosok ini Koperasi Sawit ini berkembang menjadi embrio korporasi petani.
Berawal ditunjuk menjadi ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera pada tahun 2001, Drs Tamrin, MSi, dipercaya untuk menyelesaikan kesulitan dana pemeliharaan perkebunan kelapa sawit seluas 3000 hektar (ha) yang dibangun pada rentang 1995 – 1998 pasca krisis moneter. Melalui tangan dinginnya Tamrin dengan eskalasi kredit Bank Mandiri, sehingga perawatan kelapa sawit anggota kembali berjalan hingga kebun berproduksi optimal sepanjang masa kepemimpinannya hingga tahun 2006.
Namun setelahnya masa kepemimpinan KUD yang berlokasi di Kecamatan Babat Toaman Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, kembali masuk dalam kondisi stagnasi akibat terjadi miss management, maka Tamrin kembali dipercaya oleh anggota memimpin KUD tahun. 2015. Dengan tangan madasnya Koperasi sawit tersebut kembali bangkit dan ketika 2017 ada program Peremajaan Sawit Rakyat dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Tamrin bersama koperasi berjibaku mendapatkan akses program ini dan pada 2019 sukses mendapatkan dukungan pembiayaan replating seluas 614 ha.
Lalu pada tahun 2020 kembali mendapat bantuan umtuk peremajaan seluas b 1202 ha. Hingga pada tahun 2023 luas kebun yang KUD remajakan baik dari PSR dan berbagai upaya total terbangun 3072 ha dan sudah panen 1246 ha selebihnya diperkirakan akan panen pada 2024 dan dari penjualan tandan buah sawit (TBS) petani ini koperasi membukukan omzet 1,8 Milyar setiap bulannya dan akan meningkat lagi seiring peningkatan produksi dan pertambahan luasan kebun yang menghasilkan.
Kemudian pada tahun 2018 perkebunan kelapa sawit yang dikelola KUD Sejahtera sukses meraih sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Segera kemudian akan mendapatkan RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil) yang menunjukkan pengelolaan kebun sudah mengikuti prinsip sustainability (keberlanjutan).
Menariknya koperasi ini juga berkembangkan menjadi korporasi dengan adanya pengembangan usaha pendukung aktivitas anggota seperti unit usaha pengadaan pupuk dan herbisida, penangkaran bibit bekerjasama dengan PPKS (Pusat Perkebunan Kelapa Sawit) Medan, angkutan TBS, penyewaan alat berat, penginapan dan mini market.
Lalu saat ini koperasi yang dipimpin Tamrin tengah berproses mengembangkan Pabrik Minyak Kelapa Sawit bekerjasama dengan PT Pussa yang mana Koperasi memiliki saham di pabrik kelak minimal 1 %, saat ini sedant pengurus perizinan. Jika pabrik ini terbangun maka KUD Sejahtera menjadi salah satu yang sukses memiliki pabrik kelapa sawit sekaligus mematahkan mitos petani mustahil memiliki PKS (pabrik kelapa sawit).
Karena dikenal sebagai sosok penghasil pendanaan dan pencari solusi maka membawanya menjadi anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin. Keberhasilannya mensejahrerakan anggota koperasi dan karyawan menjadi kisah yang menyebar hingga ke masyarakat luas. Sehingga kemudian menjadi konstituen.
Ketika ditanyakan rahasia menjadi juru kemudi perbaikan koperasi, Tamrin menekankan pada pentingnya transparansi, pengembangan sistem dalam tim kerja sehingga ada ketegasan hak dan kewajiban serta membangun kebersamaan yang berkeadilan.
“Saya juga menekankan pada diri saya pentingnya membangun nilai-nilai keiklasan, pasalnya hidup ada yang maha mengatur. Baik dan buruk tindakan kita akan terekam dan tercatat oleh Allah SWT, sehingga pekerjaan harus dilihat sebagai ibadah,” pungkasnya.