Bogor, mediaperkebunan.id – Badan Karantina Indonesia bekerjasama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), menyelenggarakan Talk Show Karantina Day 2025 “Dari Karantina untuk Sawit Berkelanjutan: Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Indonesia”. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Karantina ke 148 dan HUT Badan Karantina Indonesia ke 2.
Talkshow merupakan forum ilmiah untuk membahas upaya peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional melalui dukungan kebijakan karantina untuk introduksi plasm nutfah dan serangga penyerbuk dari Afrika.
Badan Karantina Indonesia menegaskan bahwa peran karantina sangat krusial dalam proses indtroduksi sumber daya genetik kelapa sawiit dan tiga species serangga penyerbuk Elaeidobius kamerunicus, E subvittatus , E.plagiatus dari Tanzania.
Karantina tidak hanya berfungsi sebagai penjaga gerbang biosecurity nasonal, tetapi mitra riset strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan energi Indonesia. Melalui pengawasan ketat dan penerapan standar fitosanitari internasional, Badan Karantina Indonesia memastikan bahwa seluruh proses eksplorasi, transportasi, hingga karantina berjalan aman dan sesuai protokol biosekuriti. Keberhasilan introduksi Sumber Daya Genetik dan serangga penyerbuk dari Tanzania ini menjadi tonggak penting dalam sejarah industri kelapa sawit Indonesia.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi Badan Karantina Indonesia, Ditjen Perkebunan, BPDP, GAPKI, PT Riset Perkebunan Nusantara, Perhimpunan Ilmu Pemuliaan dan Perbenihan Indonesia, Konsorsium Plasma Nutfah Kelapa Sawit Indonesia, Perhimpunan Entomologi Indonesia dalam menjaga keberlanjutan sawit Indonesia. Upaya kolaborasi ini diharapkan memperkuat kapasitas riset perkebunan nasional, membuka peluang Kerjasama internasional serta mempercepat tercapainya ketahanan pangan dan energi berbasis sawit berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menegaskan komitmen PT RPN sebagai lembaga riset holding perkebunan untuk terus berinovasi dalam bidang pemuliaan tanaman dan teknologi budidaya kelapa sawit yang adaptif terhadap tantangan global. Sinergi antara riset, industri dan regulasi karantina merupakan kata kunci agar industri kelapa sawit Indonesia tetap kompetitif, berdaya saing dan ramah lingkungan.

