Jakarta, mediaperkebunan.id – Pada tahun 2022 pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mengalokasikan bantuan perluasan tebu pada para petani tebu di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah seluas, dengan salah bantuannya adalah benih.
Ternyata efek dri bantuan ini dirasakan sampai tahun 2024. Basri petani tebu Purbalingga yang tergabung dalam anggota kelompok tani Sribasuki yang tinggal di Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, mendapatkan paket bantuan bongkar ratoon seluas 1,5 hektar.
“Pada waktu itu saya mendapatkan bantuan benih varietas bululawang asal kebun milik Bapak Yogi dan bantuan pupuk organik”, ungkapnya. Dengan bantuan tersebut Basir mengaku pada tahun 2024 ini masih bisa memanen tebu hingga 98 ton untuk satu blok lahan seluas 500 ubin, setara 0,7 ha.
Sena Ach Sumarto, petani asal desa Kebutuh, Bukateja, Kabupaten Purbalingga yang merupakan anggota juga menyampaikan hal senada. Kelompok taninya, Wanasida, mendapatkan bantuan perluasan 10 hektar.
Dengan paket bantuan antara lain pupuk dan benih yang diperoleh dari Produsen Margo Utama. Saat ini ia mengaku dari ia bisa hasil panen pada tahun 2023 sebesar 800 kintal/ ha.
Lalu pada tahun yang sama mendapatkan bantuan bantuan sehingga pada tahun ini optimis meraih produksi hingg 1200 kuintal / ha.Program Perluasan Tebu dirasakan manfaatnya oleh petani tebu. Dengan kondisi impor tebu yang masih cukup tinggi, sudah seyogyanya kegiatan ini dapat dilanjutkan.