JAKARTA, Mediaperkebunan.id – ‘Perkawinan’ sawit dan sapi ternyata dapat memberikan dampak besar. Bukan hanya peningkatan produktivitas kebun sawit. Namun juga kesejahteraan petani, lingkungan dan dampak terhadap pengembangan peternakan sapi.
Koordinator Kelapa Sawit, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Agus Hartono mengatakan, dari sisi peningkatan produksi sawit dampaknya kebun sawit dapat memanfaatkan bahan organik (kotoran sapi, pelepah sawit, tandan buah kosong) sebagai kompos, baik sebagai pupuk maupun pembenah tanah.
“Dengan memelihara sapi di kebun sawit dapat mengendalikan gulma, karena gulma bisa menjadi pakan ternak,” kata Agus saat FGD Integrasi Sawit-Sapi yang diselenggarakan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sedangkan dampak terhadap lingkungan adalah, berkurangnya penggunaan pupuk kimia non organik, berkurangnya residu herbisida dan berkurangnya limbah yang menjadi sumber penyakit tanaman. “Penggunaan pupuk kimia juga berkurang dan meningkatkan absorbsi pupuk kimia,” tukas Agus.
Untuk dampak terhadap pengembangan ternak sapi, lanjut Agus, adalah ketersediaan lahan dan pakan untuk pengembangan sapi. Bahkan bisa didorong dalam pengembangan industri pakan. Dampak lainnya adalah meningkatnya jumlah pengelola sapi dan meningkatnya populasi sapi yang berkualitas.
Keuntungan lain dari intergrasi sawit-sapi adalah bisa meningkatkan pendapatan petani. Petani mendapat tambahan pendapatan dari hasil menjual bahan organik (kotoran sapi dan kompos). “Pengurangan penggunaan herbisida juga mengurangi tenaga kerja untuk pengendalian gulma, sehingga pengeluaran petani pun berkurang,” ujar Agus.
Dari hasil beternak sapi, lanjut Agus, petani bisa menjual sapi atau susu sapi dan penggunaan pelepah sawit akan menekan biaya pakan. Dengn asumsi potensi produksi pelepah sawit sebagai sumber pakan yakni, kebutuhan BK (bungkil kelapa sawit) untuk ternak dengan bobot 300 kg adalah 9 kg (3 persen x 300 kg).
Sementara kebutuhan BK selama 1 tahun adalah 3.285 ton/ekor (9 kg x 365 hari). Jika 50 persen dari suplai Hijauan Makanan Ternak (HMT) berasal dari pelapah daun sawit, maka 1 hektar lahan kelapa sawit potensial dapat memenuhi kebutuhan 3 ekor sapi/tahun (5.214 kg / 3.285 kg / 50 persen). (YR)