Serui, mediaperkebunan.id – Sungguh dahsyat harga pembelian kakao yang diterima para petani di Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen yang ada di Provinsi Papua yang tercatat minimal mencapai Rp 70.000 per kilogram (Kg).
Harga tersebut, kata Ketua Asosiasi Petani Kakao Kabupaten Kepulauan Yapen, Gasper Samai, bahkan berpotensi naik jika para petani sanggup menjual kakao mereka langsung ke Kelurahan Tarau, Kabupaten Yapen, yang menjadi pusat perniagaan komoditas kakao.
Harga Rp 70.000 per Kg tersebut, ucap Gasper Samai, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman RRI, Sabtu (5/4/2025), berlaku tidak hanya untuk biji kakao kering saja, melainkan juga untuk biji kakao basah.
Dirinya sangat percaya kalau kenaikan harga kakao sebesar Rp 70.000 per Kg tersebut diperkirakan mampu bertahan antara 8 hingga 10 tahun ke depan, sehingga memberikan peluang kesejahteraan yang besar bagi para petani kakao di wilayah tersebut.
Gasper Samai mengungkapkan harapannya terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yapen di bawah kepemimpinan Bupati Benyamin Arisoi SE MSi dan Wakil Bupati Roy Palunga terkait pengembangan kakao “Kami tentu berharap agar bapak Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Yapen agar dapat mendukung program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kakao di Kabupaten Kepulauan Yapen,” kata Gasper Samai.
“Harapan kami, dalam lima tahun ke depan, masyarakat petani kakao bisa lebih sejahtera dengan dukungan yang lebih maksimal dari Pemkab Kepulauan Yapen,” tutur Gasper Samai lebih lanjut.
Selain kepada Bupati dan Wakil Bupati, Gasper Samai juga berharap agar secara teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Kepulauan Yapen dapat memberikan dukungan penuh terhadap program-program kerja petani kakao setempat.
“Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, dalam hal ini kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Yapen, agar petani kakao dapat terus berkembang dan sejahtera,” tambahnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Paman Sori Kayai selaku Kepala Bidang (Kabid) Produksi Asosiasi Petani Kakao Kabupaten Kepulauan Yapen, khususnya Agara kolaborasi petani kakao dan pihak Pemkab Kepulauan Yapen dapat terwujud.