Cara menanam kelapa yang benar harus diperhatikan oleh Kawan Medbun yang baru ingin memulai budidaya kelapa. Kelapa merupakan pohon kehidupan bagi manusia karena seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Hal ini membuat kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peluang cuan menjanjikan.
Pada artikel ini kami akan membahas cara budidaya kelapa yang baik dan benar berdasarkan buku Menanam Kelapa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan langkah tanam yang tepat diharapkan nantinya akan memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal. Yuk simak artikelnya hingga selesai!
Cara Menanam Pohon Kelapa
Sebelum mengetahui bagaimana cara menanam kelapa yang baik, Kawan Medbun harus mengetahui jenis – jenis kelapa terlebih dahulu. Pada umumnya kelapa dibagi menjadi tiga varietas yaitu kelapa dalam, kelapa genjah, dan kelapa hibrida.
Kelapa dalam merupakan pohon kelapa yang paling banyak ditanam di Indonesia. Umur berbuah golongan ini cukup tua yakni dimulai pada umur 6 tahun – 8 tahun. Mempunyai batang tinggi yang besar 15 m – 18, jumlah buah per tandannya mencapai 6 buah – 12 buah, dan kualitas kopranya sangat baik.
Sedangkan kelapa genjah merupakan pohon yang mempunyai ukuran relatif lebih rendah dibanding golongan lain yakni 1 m – 5. Kelapa genjah mempunyai umur berbuah relatif muda sekitar 3 tahun – 4 tahun dan jumlah buah pertandannya mencapai 10 – 30 buah. Ciri lainnya adalah batangnya kecil lurus dan mempunyai kualitas kopra yang kurang bagus.
Kelapa hibrida berasal dari persilangan antara varietas dalam dan genjah. Kelapa varietas ini mempunyai kualitas yang lebih bagus yakni berbuah lebih cepat sekitar 3 tahun – 4 tahun, mempunyai produksi kopra yang lebih tinggi, dan potensi berbuahnya sangat tinggi mencapai 140 buah per pohon. Tak hanya itu, kelapa hibrida juga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap penyakit dan hama.
Budidaya tanaman kelapa dapat dilakukan pada tanah asal hutan, tanah pekarangan, tanah konversi, tanah bekas alang – alang maupun tanah rejuvenasi. Terdapat hal – hal yang harus diperhatikan untuk pembuatan kebun pada kebun bukaan lama dan kebun bukaan baru yakni, ketersediaan air tanah, ketersediaan humus, dan kebersihan lahan. Pastikan permukaan lahan telah dibersihkan dengan benar sehingga bebas dari sisa – sisa tunggul.
1. Pemilihan bibit
Agar menghasilkan buah yang banyak dan baik, maka bibit yang dipilih harus berkualitas baik. Ciri – ciri buah matang yang dapat memenuhi persyaratan sebagai bibit antara lain bentuknya bulat atau agak lonjong, bobotnya berat, ukurannya sedang, isi airnya cukup banyak, dan umurnya cukup tua sekitar 12 bulan.
Sedangkan pohon induk yang yang digunakan sebagai benih harus memenuhi beberapa syarat yaitu umur pohon telah mencapai 20 tahun – 40 tahun, menghasilkan buah cukup banyak, bebas dari hama penyakit, serta mempunyai batang yang lurus dan kuat. Benih yang telah diseleksi dapat diistirahatkan di dalam gudang dengan kondisi yang kering, udaranya segar, suhu udara 25 – 27 derajat celcius, dan tidak terkena sinar matahari langsung selama kurang lebih 1 bulan.
2. Penyemaian bibit
Sebelum tanaman kelapa di tanam di kebun, bibit akan disemaikan terlebih dahulu. Tanah yang digunakan untuk penyemaian akan diratakan dan dibuat menjadi petak – petak. Tinggi petak tersebut berukuran 15 cm, dengan lebarnya berukuran 125 cm, dan panjang yang disesuaikan dengan banyak bibit yang akan disemaikan.
Jarak antara petak sekitar 25 cm dan jarak tanamnya kira – kira satu jengkal. Pembuatan jarak ini berfungsi sebagai saluran pembuangan air. Bibit lalu dibenamkan ke tanah kurang lebih ½ bagian hingga ⅔ bagian dengan porosnya yang diletakkan horizontal dan mata lembaga diarahkan pada arah yang sama.
Nantinya bibit akan mulai berkecambah setelah kira – kira 3 minggu. Biasanya kecambah tidak tumbuh dengan bersamaan oleh karena itu perlu dipisahkan 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Kelapa yang sudah berkecambah akan dipindahkan pada tempat pembibitan dengan jarak pembibitan yang baru berukuran 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm.
Pemeliharaan bibit dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan, penyiraman, dan pembersihan rumput atau gulma. Apabila terkena hama penyakit dapat diberikan obat insektisida dan fungisida.
Bibit kelapa yang sudah mencapai umur 6 – 8 bulan akan siap dipindahkan ke perkebunan. Umur maksimal bibit untuk ditanam adalah setahun setelah penyemaian. Apabila ditanam terlalu tua akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa menjadi lambat.
3. Penanaman
Sebelum melakukan penanaman, langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mempersiapkan tempat tanam terlebih dahulu. Lahan dibersihkan dari rumput liar, alang – alang, dan lain sebagainya yang mengganggu proses pertumbuhan bibit. Penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan sehingga tanahnya lembab dan baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa.
Tanaman kelapa membutuhkan jarak tanam yang tepat untuk tumbuh dengan baik. Jarak tanam yang optimal dapat dilakukan dengan jarak 8 x 10 m, 8 x 9 m, dan 9 x 9 m. Tiap hektarnya Kawan Medbun dapat menanam sebanyak 120 hingga 140 pohon untuk jenis kelapa biasa. Sedangkan jenis kelapa genjah tiap hektarnya dapat berjumlah 250 hingga 350 pohon.
Setelah menentukan jarak tanam, selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pembuatan lubang tanam. Ukuran lubang tanam ini terdiri dari berbagai macam ukuran yaitu 100 x 100 x 100 cm, 90 x 90 x 90 cm, dan 80 x 80 x 80 cm. Pada lubang yang telah dibuat tersebut dapat dimasukkan pupuk seperti pupuk kompos, pupuk hijau, ataupun pupuk buatan.
Cara Merawat Pohon Kelapa
1. Penyiangan
Penyiangan pada tanaman kelapa yang baru mulai tumbuh sebaiknya dilakukan dengan hati – hati agar akar pada permukaan tidak putus. Penyiangan dilakukan di dalam bentuk lingkaran sehingga dikenal dengan nama sistem cincin. Penyiangan dilakukan sampai berjarak 2 meter dari pohon kelapa.
Penyiangan memang diperlukan, namun apabila tidak ada tanaman penutup nantinya akan menyebabkan erosi. Oleh karena itu diperlukan tanaman penyela yang sekaligus bisa menyuburkan tanah centroma. Tanaman tersebut dapat berupa jagung, kedelai, gogo, dan lainnya.
2. Penyiraman
Pada musim kemarau, pohon kelapa dapat disiram sebanyak dua sampai tiga hari sekali pada waktu sore. Caranya dapat dilakukan dengan mengalirkan air dari parit ataupun dilakukan penyiraman langsung. Perlu diperhatikan untuk tidak ada air tergenang di sekitar pohon dikarenakan akan menyebabkan daun menguning, buah berkurang, dan tanamannya menjadi mati.
3. Pemupukan
Banyak yang menganggap bahwa pohon kelapa tidak harus dipupuk, namun ternyata anggapan ini salah. Dengan memberikan pupuk maka akan menyebabkan pohon kelapa berbuah lebih banyak dengan kualitas yang baik. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara menyebar dalam lingkaran dan mengelilingi pohon kelapa.
Dosis pemakaian pupuk dapat disesuaikan dengan tiap daerah. Pupuk yang dapat digunakan dapat berasal dari pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, maupun pupuk buatan. Biasanya jenis pupuk kelapa yang digunakan dapat mengandung N, P, dan K.
Itu dia cara menanam dan merawat kelapa yang baik dan benar. Dalam melakukan budi daya kelapa diperlukan ketelitian dan kesungguhan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai ekonomi yang besar.