2023, 28 September
Share berita:

Mumbai – Negara-negara produsen minyak kelapa sawit membangun komunikasi dan kolaborasi dengan India  untuk memastikan akses pasar yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini merupakan upaya untuk mempertahankan permintaan yang kuat terhadap produk minyak kelapa sawit.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat memimpin delegasi Indonesia dalam Misi Bersama Dewan Negara-negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) menerangkan, “CPOPC (Council of Palm Oil Producing Countries) berupaya membangun komunikasi dan kolaborasi dengan India. Keterlibatan proaktif dengan negara konsumen minyak nabati terbesar di dunia seperti India merupakan upaya untuk mempertahankan kehadiran pasar yang kuat di Asia Selatan.”  

Selain itu, lanjut Jerry, untuk menjaga stabilitas permintaan minyak kelapa sawit dan memenuhi   kebutuhan konsumen, sekaligus berkontribusi menjaga keamanan pangan global dan memenuhi permintaan energi dari sumber nabati.

Jerry pun menjelaskan,misi ini juga bertujuan untuk memberikan informasi faktual tentang praktik sawit  yang berkelanjutan dan menjelaskan kontribusi industri sawit terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hal ini penting untuk meluruskan kampanye negatif yang ditujukan kepada industri kelapa  sawit karena seringkali dianggap sebagai penyebab deforestasi dan degradasi yang mengakibatkan perusakan lingkungan.

Baru-baru ini, kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) yang diterapkan Uni  Eropa berpotensi menghambat ekspor produk sawit Indonesia ke  pasar Eropa.

“Untuk itu, kami menyambut baik pembentukan Satuan Tugas Bersama (Joint Task Force) antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa, dalam memperkuat kerja sama terkait implementasi EUDR. Satgas (Satuan Petugas) ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan komoditas secara  inklusif, transparan, objektif dan adil,” tutur Jerry.

Hubungan perdagangan produk sawit dengan India dengan nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke  dunia pada 2022 sebesar USD 34,94 miliar atau 39,65 juta ton. Nilai tersebut meningkat sebesar 5,76  persen apabila dibandingkan pada 2021.

Baca Juga:  Wilmar Puncaki Penilaian SPOTT 2021

India merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk produk kelapa sawit dengan nilai mencapai USD 5,65 miliar, diikuti Tiongkok USD 4,91 miliar, Uni Eropa USD 4,36 miliar, Pakistan USD3,14 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,37 miliar.

Menurut data Oil World 2023, India mengimpor minyak nabati sebesar 16,5 juta ton. Sebanyak 9,9 juta  ton di antaranya adalah minyak kelapa sawit yang utamanya diimpor dari Indonesia dan Malaysia, masing-masing mencapai 5,2 juta ton (51,04 persen) dan 2,86 juta ton (28,46 persen). (248)