>Manisnya cokelat memang nikmat. Apalagi makanan berbahan baku kakao ini juga aman buat penderita diabetes.
Makanan cokelat memang manis dan nikmat. Makanan yang terbuat dari buah kakao ini memang sangat familiar di seluruh dunia. Namun apakah cokelat aman bagi penderita diabetes? Sebuah riset baru-baru ini mengungkapkan bahwa cokelat ternyata aman buat penderita diabetes tipe 2.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Chemical Society’s Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa cokelat hitam dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 dan bahkan obesitas. Para ilmuwan melakukan percobaan pada tikus dan menemukan bahwa ada antioksidan tertentu dalam cokelat hitam yang mempunyai peran dalam menurunkan kadar gula darah tikus dan mencegah dari kenaikan berat badan berlebih.
Dalam risetnya, tikus-tikus diberi makanan tinggi lemak dan juga cokelat hitam. Kakao dari cokelat hitam ini merupakan salah satu makanan yang kaya akan flavanol berjenis “oligomeric procyanidins”. Flavanol jenis ini mampu mencegah tikus dari bertambahnya berat badan berlebih sekalipun mereka diberi makanan tinggi lemak. Tidak hanya itu, flavanol tersebut juga dapat mencegah diabetes tipe 2 karena diketahui mampu meningkatkan toleransi glukosa pada tikus.
Dalam studi yang dilakukan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Virginia Polytechnic Institute dan State University tersebut menyatakan bahwa tidak semua flavanol sama. Bahkan, kakao sendiri memiliki jenis- jenis yang berbeda. Dalam studi itu para peneliti mempelajari tikus yang menjalani enam diet berbeda selama 12 minggu.
Riset itu dilakukan guna menentukan apakah flavanol dapat mencegah penambahan berat badan dan menurunkan kadar glukosa darah. Diet yang dijalankan tikus adalah diet tinggi dan rendah lemak, diet tinggi dilengkapi monomer, oligomer atau polimer procyandins (PC) yang merupakan salah satu jenis flavanol.
Hasil penelitian menemukan bahwa diet tinggi lemak ditambah dengan PC oligomer paling efektif menjaga berat badan tikus dan meningkatkan toleransi glukosa. Faktor tersebut dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 . “PC oligomer merupakan antiobesitas dan bioaktivitas antidiabetes terbesar dari flavanol dalam kakao, khususnya pada dosis rendah yang digunakan untuk penelitian ini,” ujar para peneliti seperti dilansir Medical News Today.
Para peneliti menunjukkan dosis flavanol yang digunakan dalam penelitian ini secara signifikan lebih rendah dari dosis yang digunakan dalam penelitian sebelumnya dan lebih tepat bila dikonsumsi manusia. Karena itu dosis moderat flavanol cokelat atau bubuk kakao berpotensi lebih efektif dalam uji klinis pada manusia.
Dalam riset yang dilakukan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia disebutkan bahwa beberapa jenis cokelat, terutama bubuk cokelat mengandung serta tinggi ketimbang beras merah. Nilai indek glikemik (IG) dalam makanan cokelat hanya 43 yang jauh lebih rendah dari beras putih yakni 70 dan beras merah 55.
Bahkan nilai IG makanan cokelat dapat ditekal lagi menjadi 34 jika diformulasikan dengan menggunakan susu dan lesitin (minyak kedelai). Karena itu makanan cokelat gelap (dark chocolate) dan cokelat susu (milk chocolate) aman untuk dikonsumsi para penderita diabetes, karena cokelat mempunyai laju pelepasan glukosa yang sangat lambat, bahkan lebih lambat dari pelepasan glukosa beras merah.
Tak hanya itu. Puslitkoka juga mengungkapkan bahwa makanan cokelat dengan pemanis gila kelapa atau gula fruktosa mempunyai kandungan kalori yang relatif rendah dan dapat dikonsumsi sebagai menu harian penderita diabetes. Sehingga penderita tidak perlu khawatir jika memakan cokelat akan terganggu kadar gula yang meningkat di dalam darah.
Para peneliti menemukan bahwa aktivitas antioksidan dark chocolate dan bubuk kakao itu setara. Bahkan cokelat lebih tinggi daripada beberapa “buah super” baik itu dalam bentuk serbuk atau jus, termasuk berry Acai, blueberry, cranberry, dan delima.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa kadar antioksidan per 40 gram (1.4 ons) coklat gelap (mengandung 60% -63% kakao) dan bubuk kakao vs jus buah super. Jus buah termasuk Acai, blueberry, cranberry, dan jus delima dengan komposisi 100%. (YR)