Bibit vanili yang bagus membuat tanaman vanili mempunyai hasil produksi yang tinggi dengan kualitas yang unggul. Saat ini terdapat 3 varietas bibit vanili unggul yang ditetapkan oleh pemerintah yakni varietas Vania 1, Vania 2, dan Alor. Simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaan dari ketiga varietas vanili unggul tersebut!
Bibit Vanili yang Bagus
Vanili dengan nama ilmiah Vanilla planifolia merupakan tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa digunakan pada berbagai industri makanan dan minuman. Bubuk ini dihasilkan melalui buah tanaman vanili yang berbentuk polong.
Tanaman ini mempunyai harga yang mahal karena mempunyai aroma khas yang tidak dapat digantikan oleh vanili buatan. Selain itu proses penyerbukan vanili masih menggunakan bantuan manusia sehingga mempunyai produksi yang terbatas.
Untuk menghasilkan vanili dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi maka harus menggunakan bibit dari benih vanili yang unggul. Pada tahun 2008 hingga saat ini, Menteri Pertanian telah melepaskan tiga jenis varietas unggul yakni varietas Vania 1, varietas Vania 2, dan varietas Alor. Bibit vanili unggul mempunyai tampilan fisik yang segar, bebas dari penyakit dan hama, serta mempunyai daun yang tidak rontok.
Varietas bibit vanili yang bagus tidak semata-mata didapatkan dari sulur yang sembarangan. Dalam membuat setek vanili Anda harus memperhatikan beberapa hal yakni memperoleh tanaman yang diperbanyak secara vegetatif dari sulur tanaman vanili yang belum pernah mengeluarkan bunga. Tanaman tersebut berasal dari setek yang berjumlah 1 ruas dan 1 daun yang disemaikan sehingga menghasilkan tumbuh menjadi 5 ruas hingga 7 ruas.
Ciri Ketiga Varietas Vanili Unggul
Varietas Vania 1 dan Vania 2 dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Kedua varietas vanili ini tahan terhadap penyakit batang busuk vanili dengan tingkat hasil produksi yang tinggi. Tetapi varietas Vania 2 mempunyai kadar kekuatan yang lebih tinggi terhadap penyakit batang busuk.
Varietas Vania 1 dicirikan dengan tanaman vanili yang mempunyai tangkai bunga yang bercabang, sedangkan Vania 2 mempunyai ciri tangkai bunga yang tidak bercabang. Kemudian daun Vania 1 mempunyai daun yang memanjang dan lebih ramping dari Vania 2. Kedua varietas ini ditetapkan sebagai varietas unggul karena mampu memproduksi vanili hingga 1 ton per ha.
Vania 1 mempunyai hasil produksi polong basah mencapai 1.743 – 2.252 kg per tanaman. Rata-rata jumlah tandan Vania 1 mencapai 8.333 tandan per tanaman. Sedangkan Vania 2 mempunyai hasil produksi tandan yang lebih rendah yakni mencapai 7.050 tandan. Kadar vanilin varietas Vania 1 sebesar 2,8%, sementara itu kadar varietas Vania 2 sebesar 2,9%.
Dilansir dari ditjenbun.pertanian.go.id, vanili alor dibudidayakan pada Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Varietas vanili Alor juga mempunyai ketahanan terhadap penyakit batang busuk. Berat polong vanili saat masih basah mencapai 1,90 – 2,30 per kg dan berat polong keringnya mencapai 0,38 – 0,46 per gram.
Penyiapan Benih Tanaman
Pengambilan setek pertama harus dilakukan saat tanaman vanili telah mencapai usia kurang lebih 2 tahun yang dilakukan saat awal musim penghujan. Setek diambil dari sulur yang mempunyai tinggi kurang lebih 1 m dari permukaan tanah. Setek panjang akan diambil saat akan ditanam sedangkan setek pendek dengan 1 ruas daun tunggal akan diambil pada 4 – 6 bulan sebelum tanam untuk disemaikan terlebih dahulu.
Persemaian dilakukan dengan cara membuat rumah atap dengan ketinggian bagian timur sekitar 2 m dan bagian barat sekitar 1,75 m. Dapat dibuat juga di rumah kaca yang terletak dekat dari lokasi kebun dan dekat dengan sumber air.
Setelah itu membuat bendengan di bawah rumah atap dengan tinggi 20 – 25 cm, lebar mencapai 75 – 100 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kebutuhan. Tanah bendengan dicangkul halus dan diberikan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.
Setek lalu ditanam miring pada bendengan dengan jarak 10 x 10 cm atau dengan menggunakan polibag berukuran 20 x 15 cm yang diisi dengan media tumbuh. Setek dapat dipelihara dengan cara melakukan penyiraman sebanyak dua hari sekali dan diberikan pupuk sesuai dengan dosis anjuran yang dibutuhkan.