2016, 2 Februari
Share berita:

Saat ini Indonesia tidak lagi hanya sebagai penghasil biji kakao terbesar nomor tiga di dunia. Tapi saat ini mampu menghasilkan cokelat bercitarasa dunia, yaitu Chocolate Monggo.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa konsumsi cokelat baik didalam atapun luar negeri terus meningkat. Hal ini karena mengonsumsi cokelat tidak lagi untuk masyarakat menegah keatas. Memang dahulu umumnya cokelat dibeli atau dikonsumsi hanya di acara-acara tertentu saja. Namun kini tidak lagi, banyak sekali orang mengnsumsi cokelat tanpa harus ada acara tertentu.

Sehingga jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Banyak orang mengosumsi cokelat jika ada perayaan. Satu diantaranya yaitu perayaan valentine (hari kasih sayang), hari ulang tahun, atau sejenisnya. Tapi kini tidak seperti itu.

“Hal itu dapat dilihat dari tingkat ekonomi manusia yang meningkat, dan banyaknya konsumen yang membeli cokelat. Saat ini pembeli cokelat bukan lagi kalangan ekonomi keatas. Semua kalangan sudah mampu mengonsumsi cokelat berkualitas,” jelas Thierry Detournay, pendiri Chocolate Monggo kepada Media Perkebunan.

Memang, Thierry menambahkan, “adapun saya mengembangkan cokelat batangan atau cokelat yang dikonsumsi langsung. Karena saya sendiri juga pencinta cokelat.”

Lebih lanjut, dahulu untuk mendapatakan cokelat berkualitas internasional di Indonesia sangat sulit. Atas dasar itulah maka mengapa tidak membuat cokelat berkelas internasional, terebih di Indonesia banyak sekali bahan bakunya. Sehingga tinggal bagaimana mengolahnya sekelas internasional dan mengemasnya sebaik mungkin dengan desain yang berciri khas Indonesia.

Mengenai dipilihnya kota Jogjakarta, karena Jogjakarta atau biasa disebut Jogja sebagai kota untuk memproduksi cokelat berkelas intermational karena Jogjakarta kaya akan pariwisatanya. Baik pariwisata alam ataupun pariwisata budaya. Melihat hal tersebut maka tidaklah heran jika Jogjakarta adalah kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik dalam negeri ataupun mancanegara.

Baca Juga:  KELAPA SAWIT, KARET, KOPI, KAKAO MASUK DALAM FOREST RISK COMMODITIES EROPA

Artinya dengan mengembangkan cokelat di Jogja maka wisatawan otomatis akan membeli cokelat tersebut sebagai buah tangan. Selain itu cokelat tersebut juga bisa dijadikan sebagai identitas penah ke Jogja khususnya wisatawan mancanegara. Sebab pengemasannya memakai ikon Jogja.

“Akhirnya kita konsep dengan mendesain bungkus cokelat menggunakan gambar ikon-ikon dari Jogja seperti becak, candi Borobudur, wayang dan sejenisnya. Adapun namanya saya ambil dari bahasa Jogja sendiri karena kita lahir dan usaha disini,” terang Thierry yang sudah 15 tahun menetap di Jogja.

Chocolate Monggo Sekelas Internasional
Alhasil, dengan menciptakan cokelat berkelas internasional dengan ikon Jogja maka wisatawan asing akan berpendapat bahwa Indonesia sudah bisa memproduksi cokelat sekelas dunia saat membagikan Chocolate Monggo asli Indonesia ke orang lain. Sehingga jika dahulu cokelat bercitara kelas dunia hanya berasal dari Belgia, tapi saat ini tidak lagi dan Indonesia terbukti telah melakukannya.

“Saya sendiri berasal dari Belgia yang memang pecinta cokelat. Saya pun memproduksi cokelat agar saya bisa mengnsumsi cokelat dengan citarasa tinggi dan orang-orang yang tidak bisa menikmati cokelat bisa ikut menikmati cokelat,” papar Thierry.

Adapun bahannya, mengingat Indonesia dikenal sebagai penghasil produksi biji kakao terbesar nomor tiga didunia maka tidaklah heran jika terdapat banyak sekali choco powder dan choco butter atau pasta yang terbaik yang diproduksi oleh pelaku dalam negeri. Atas dasar itu maka untuk bahan baku Chocolate Monggo diambil dari pelaku di Indonesia. Hal ini karena bahan baku yang baik akan menghasilkan yang baik.

Memang awalnya tidak terlalu besar, tapi kini karena banyak sekali yang mengonsumsi cokelat maka produksinya pun meningkat. Biasanya dalam setahun Chocolate Monggo bisa menghabiskan sekitar 50 ton choco pasta. Dari choco pasta tersebut akan mendapatkan sekitar 60 ton produk Chocolate Monggo. Sebab choco tersebut ditambah dengan aneka rasa seperti kacang, jahe atau yang lainnya.

Baca Juga:  Tiada Daya Saing Tanpa Inovasi

“Karena saya juga pernah belajar membuat cokelat, dan saya sendiri berasal dari Belgia. Maka melalui ilmu tersebut saya membuat cokelat di Indonesia, yang bahannya pun berasal dari Indonesia. Sehingga masyarakat asing bisa mengetahui bahwa Indonesia memiliki cokelat berkelas internasional,” tutur Thierry.

Alhasil, saat ini Chocolate Monggo sudah bisa dinikmati disemua kalangan. Agar Chocolate Monggo dapat dinikmati lebih banyak orang maka saat ini Chocolate Monggo mempunyai tiga gerai di Jogja dan satu gerai di Kemang, Jakarta Selatan. Belum lagi Chocolate Monggo sudah masuk dibeberapa supermarket. “Melalui hal ini, Saya berharap semua lapisan masyarakat bisa menikmati cokelat berkualitas,” pungkas Thierry. YIN

Baca juga : Kopi Asli Indonesia