Bandung, mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), akan kembali membuka Beasiswa Sawit bagi jenjang D1, D2, D3, D4 dan S1.
Untuk itu, Ditjen Perkebunan lakukan persiapan seleksi Beasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) Tahun 2024, Selasa (26/3), di Bandung. Persiapan seleksi tersebut dilaksanakan selama tiga hari kedepan, mulai tanggal 26 hingga 28 Maret 2024 mendatang.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, seleksi beasiswa tahun ini menjadi tahun keempat bagi Direktorat Jenderal Perkebunan bekerjasama dengan BPDPKS. Sebagai informasi, BPDPKS adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan dana seleksi beasiswa.
“Beasiswa ini merupakan beasiswa yang dirancang untuk menghasilkan SDM unggul di bidang kelapa sawit, sasaran penerima beasiswa ini diantaranya pekebun kelapa sawit, anak/suami /istri dari pekebun, karyawan dan anak/suami/istri dari pekerja di perkebunan kelapa sawit, pengurus organisasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan ASN yang bertugas di bidang perkelapasawitan dapat menempuh pendidikan tinggi dengan mudah,” jelas Bagus.
Lebih lanjut, Bagus mengungkapkan target penerima beasiswa sawit Kementan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tercatat, target penerima beasiswa tahun 2021 sebanyak 660 orang, sedangkan tahun 2022 target meningkat menjadi 1.000 orang. Selanjutnya, pada 2023 target meningkat menjadi 2.000 orang dan tahun 2024 ini, target penerima beasiswa bertambah menjadi 3.000 orang.
Dalam kesempatan tersebut juga membahas terkait penyusunan rencana aksi pelaksanaan beasiswa SDMPKS tahun 2024, konsolidasi dengan masing-masing stakeholder terkait khususnya Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa SDMPKS Tahun 2024, serta penyusunan mekanisme pendaftaran beasiswa SDMPKS tahun 2024.
“Kami berharap program ini dapat mencetak generasi muda pekebun sawit yang dapat terus secara konsisten meningkatkan industri perkelapasawitan di Indonesia dan dunia,” tutup Bagus.