2024, 24 Agustus
Share berita:

Pada hari kedua forum diskusi Mengenal, Memahami, dan Melindungi Sawit dari Bahaya Ganoderma para peserta mengunjungi lapangan untuk melihat kebun sawit yang sudah terserang ganoderma. Peserta mendapatkan pengetahuan untuk mengenali pohon kelapa sawit yang berpotensi terkena penyakit ganoderma dan bagaimana cara menanganinya.

Dr (C). Dadang Gusyana, S.Si, MP sebagai narasumber menjelaskan bahwa pohon sawit yang terindikasi penyakit ganoderma dapat dilihat melalui pelepah pohon yang membetuk pola seperti batik mengular. Pola tersebut menunjukan kehadiran ganoderma yang masih dalam keadaan resting body atau istirahat.

Ganoderma yang masih dalam keadaan istirahat ini belum aktif dan akan istirahat selama 20 tahun hingga 25 tahun. Kondisi di pelepah masih kering dan belum ada sesuatu yang dimakan oleh ganoderma.

“Harus diperhatikan saat panen nantinya, apabila di pelepah ada tanda seperti membatik maka itu merupakan salah satu tanda adanya resting body dari ganoderma. Ganoderma tersebut belum aktif dan masih dalam kondisi istirahat. Bentuknya seperti batik mengular tapi bukan busuk. Kondisinya masih kering dan belum ada sesuatu yang mereka makan sehingga akan istirahat selama 20 sampai 25 tahun,” ujar Dadang, Rabu (21/08/2024).

Saat sudah aktif, ganoderma nantinya akan menyerang jaringan xilem. Jaringan xilem merupakan jaringan penting pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun. 

Penyerangan ganoderma pada jaringan xilem akan membuat pohon sawit mengalami proses lignifikasi atau proses pelapukan. Proses lignifikasi ini disebabkan oleh enzim eksudat yang dikeluarkan oleh ganoderma.

“Ini akan menyerang jaringan xilem, jaringan yang membawa air dengan nutrisi dari dalam tanah. Nah nantinya akan ada proses lignifikasi atau proses pelapukan yang dilakukan oleh enzim eksudat yang dikeluarkan oleh ganoderma,” terangnya.

Baca Juga:  Harga Sawit Kalteng Melorot

Walaupun berada dalam satu pohon yang sama biasanya tidak semua pelepah terserang oleh ganoderma. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua jaringan kelapa sawit akan terserang penyakit ganoderma sehingga masih dapat dilakukan proses penyembuhan.

“Berbeda nyata dengan yang sehat, pelepah ganodermanya tidak ada pola batik seperti tadi. Ini membuktikan bahwa tidak semua jaringan kelapa sawit akan terserang ganoderma nantinya. Jadi proses penyembuhannya masih dapat dilakukan,” katanya.

Cara menanggulangi penyakit ganoderma pada sawit

Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan menggunakan trichoderma. Trichoderma merupakan musuh alami dari ganoderma dan akan secara alami muncul ketika pohon sawit terserang jamur ganoderma. Trichoderma akan berkembang biak dengan baik bila ada unsur karbohidrat di dalamnya dan secara alami akan memakan jamur ganoderma. 

“Untuk pengendalian secara biologis, nantinya secara alami akan muncul musuh dari ganoderma yakni trichoderma. Trichoderma akan tumbuh dengan baik apabila ada unsur karbohidrat di dalamnya. Mereka akan secara alami memakan jamur ganoderma tersebut,” terangnya.

Pengendalian pada pohon sawit yang berpotensi terkena ganoderma dapat dilakukan dengan melakukan monding atau penimbunan pangkal batang. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melihat struktur mana yang akarnya paling banyak. Kemudian dibersihkan, disemprotkan elisitor enzim, dan tunggu sekitar 5 hari sampai 7 hari.

Selanjutnya pangkal batang tersebut dapat ditaburkan dengan mikoriza sebanyak 300 gram lalu ditimbun dengan tanah. Akar – akar baru nantinya akan tumbuh setelah satu bulan atau dua bulan. 

“Dilihat terlebih dahulu struktur mana yang akarnya paling banyak. Dibersihkan dulu, kasih elisitor enzim dan semprot, habis itu tunggu sekitar 5 hari atau 7 hari. Ditaburi mikoriza sebanyak 300 gram lalu ditimbun dengan tanah. Setelah sebulan sampai dua bulan nantinya akan tumbuh akar – akar baru,” katanya.

Baca Juga:  Kementan  Perjuangkan Akses Pasar Sawit Berkelanjutan di Uni Eropa

Apabila belum yakin apakah pohon sawit tersebut terserang penyakit ganoderma atau tidak, maka dapat disiasati dengan memberikan trichoderma. Dengan prinsip kerja yang berbeda dari mikoriza, trichoderma bekerja dengan cara melindungi akar pohon sawit.