Luas tanaman kelapa sawit rakyat yang mendesak untuk diremajakan di Kabupaten Siak, Riau mencapai 15.000 ha. Saat ini yang sudah diremajakan 1.200 ha dengan avalis PTPN V. Bupati Siak, Syamsuar menyatakan hal ini.
Petani yang sudah peremajaan sebenarnya ingin melakukan tumpang sari dengan padi gogo dan jagung tetapi pihak avalis melarang. “Karena itu saya dukungan Dirjen Perkebunan supaya avalis mengizinkan petani melakukan tumpang sari,” katanya.
Syamsuar sudah berkonsultasi dengan PPKS mengenai apakah tumpang sari dengan padi gogo dan jagung akan mengganggu perkembangan kelapa sawit . Jawaban lembaga penelitian kelapa sawit adalah tumpang sari tidak menganggu tanaman kelapa sawit.
“Kami mohon ke depan setiap peremajaan harus disertai dengan tumpang sari. Hal ini akan membantu petani mendapatkan penghasilan, juga akan menambah produksi padi dan jagung Kabupaten Siak,” katanya.
Pemda Siak merencanakan peremajaan kebun kelapa sawit dilaksanakan secepatnya. Sekarang persoalannya adalah dana. KUR yang diharapkan bisa membiayai bunganya masih terlalu tinggi. BPDPS meskipun sudah memberikan persetujuan terhadap satu koperasi di Siak dananya belum cair.
Karena itu Bupati Siak minta bunga KUR turun. Sedang BPDPS diminta supaya dananya cepat cair juga membantu lebih banyak petani. Banyak petani yang masih ragu melakukan peremajaan karena kuatir tidak punya penghasilan.
Untuk itu Pemkab Siak menyediakan bantuan benih padi gogo, jagung dan bibit sapi. Dengan menanam tanaman pangan secara tumpang sari petani masih mempunyai penghasilan. Penanaman bisa dilakukan dari tahun 0 sampai tahun ke tiga. S