Sampit, mediaperkebunan.id– Ketika membuka TKS Sampit yang diselenggarakan Media Perkebunan dan GAPKI Kalteng, Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor, S.H, M.M mengakui sekarang kondisi perkebunan kelapa sawit termasuk di Kotim sedang tidak baik-baik saja. Seolah-olah berhadapan dengan ketidakpastian hukum ketika kebunnya dinyatakan oleh Satgas berada dalam kawasan hutan dan disita.
“Itulah sebabnya saya ingin bertemu Menteri Kehutanan untuk menyampaikan aspirasi daerah produsen sawit untuk memberikan alternatif kebijakan pusat sekarang yaitu penyitaan oleh Satgas, saya usulkan supaya dilakukan kemitraan. Seharusnya hari ini saya ke Jakarta dan sudah dijadwalkan bertemu Menhut tetapi saya minta dijadwalkan ulang karena saya anggap TKS sangat penting bagi perkebunan sawit di Kotim,” ujar Halikinnor, Senin(28/04/2025).
Diakui sudah ada yang merespon usulannya bahwa itu sulit nanti akan bermasalah kalau diaudit. Tetapi dalam pertemuan mendatang Bupati Kotim, H. Halikinnor, S.H, M.M tetap akan menawarkan alternatif kebijakan ini.
Posisi sawit sudah jelas secara bisnis sangat menguntungkan dan menghasilkan devisa cukup besar. “Saya yakin pemerintah pusat akan mencari solusi yang terbaik. Kondisi yang tidak baik-baik saja ini mudah-mudahan cepat selesai. Jangan sampai berlarut-larut sehingga kinerja sawit semakin menurun,” katanya.
Bupati Kotim minta Dirjenbun Kementan yang tahu persis situasi sawit di lapangan untuk menyampaikan kondisi sebenarnya pada K/L lain dan Presiden. “Jangan kalah oleh pembisik-pembisik lain yang kurang mengerti sawit. Pemda Kotim sebagai kabupaten penghasil sawit sangat mendukung supaya pembisik-pembisik yang merugikan sawit bisa diredam,” kata Halikinnor lagi.
Ketua GAPKI Kalteng, Syaiful Panigoro menyatakan saat ini dunia perkebunan kelapa sawit sedang tidak baik-baik saja terutama masalah non teknis Masalah non teknis tidak jelas penyelesaian waktunya, bisa sehari, sebulan bahkan bertahun-tahun.
Sawit di Indonesia yang sudah berumur 130 tahun dari sisi regulasi seharusnya perbaikan tetapi yang terjadi sekarang guncangan. “Anggap saja guncangan sekarang seperti naik pesawat yang mengalami turbulensi dan bisa kembali stabil,” katanya.