Yogyakarta, Mediaperkebunan.id
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi memiliki potensi perkebunnan 147.594 ha atau 31% dari luas total. Dari total potensi perkebunan yang sudah dibudidayakan 46.494 ha dengan komoditas kelapa sawit, karet dan kopi. Dengan kondisi ini maka Pemda Bungi berusaha mengoptimalkan potensinya.
Dengan potensi ekonomi yang lebih tinggi dari komoditas perkebunan yang lain, saat ini Pemda Kabupaten Bungo serius untuk mengembangkan industri kelapa sawit di wilayahnya. Hal yang dialakukan adalah memberikan bantuan bibit kelapa sawit unggul bagi petani dan mempersiapkan SDM berkompeten.
Persiapan SDM yang kompeten dilakukan dengan beasiswa CSR pemda yang sumber dananya berasal dari dana CSR perusahaan-perusahaan perkebunan yang ada diwilayahnya. Pemda Bungo sudah mengirimkan 13 putra-putri daerahnya dididik di INSTIPER Yogyakarta lewat program ini. Melalui program beasiswa ini, diharapkan dana CSR perusahaan ini lebih tepat sasaran karena dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi putra daerah yang nantinya setelah lulus dapat kembali membangun daerahnya.
Bertempat di ruang Auditheater INSTIPER Yogyakarta (23/6), Bupati Kabupaten Bungo, Mashuri, menjemput kembali mahasiswa yang telah dididik selama 4 tahun di INSTIPER Yogyakarta. “Kami mewakili Pemda Kabupaten Bungo mengucapkan terima kasih kepada INSTIPER Yogyakarta yang telah mendidik anak-anak kami sehingga bisa lulus tepat waktu dan beberapa lulus dengan predikat cumlaude. Hal ini membanggakan bagi kami yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas yang baik. Anak-anak kami ini akan kami salurkan bekerja di perusahaan – perusahaan pemberi beasiswa” kata Mashuri.
Dengan kepuasan kerjasama yang ada saat ini, Mashuri meminta jajarannya untuk segera melakukan komunikasi kembali dengan perusahaan-perusahaan pemberi beasiswa untuk dapat melanjutkan kembali. “Dengan semakin banyak putra daerah yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang baik, saya berharap dapat membangun daerah Kabupaten Bungo. Tidak hanya menjadi karyawan di perusahaan perkebunan namun juga menjadi entrepreneur muda yang mampu membuka peluang kerja bagi lebih banyak orang” kata bupati lagi.
Supriyadi, kepala CSR Bungo menjelaskan, “Kami sengaja memilih INSTIPER Yogyakarta meskipun di Jambi juga terdapat perguruan tinggi karena ingin anak-anak ini punya kompetensi khusus di bidang kelapa sawit. Hal itu terbayarkan dengan anak-anak kami saat ini telah lulus dengan baik. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada 10 perusahaan yang ada di wilayah kami yang telah memberikan dana CSR untuk membiayai beasiswa ini. Setiap perusahaan telah membiayai 1-2 orang mahasiswa. Kami sangat berharap berharap program ini dapat berlanjut”.
Harapan dari Pemda Bungo tersebut, disambut dengan baik oleh Rektor INSTIPER Yogyakarta, Harsawardana, “INSTIPER Yogyakarta siap untuk mewujudkan harapan dan cita-cita Pemda Bungo untuk mencetak SDM berkompeten terutama di bidang perkebunan dan kehutanan. INSTIPER Yogyakarta merupakan pilihan tepat mendidik mahasiswa – mahasiswa untuk menciptakan lulusan yang berkompeten, peka terhadap perkembangan zaman, dan menguasai teknologi. Hal ini didukung dengan kurikulum yang INSTIPER telah menyesuaikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kurikulum yang telah sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri” kata rektor.
Program magang di perusahaan merupakan program MBKM unggulan di INSTIPER Yogyakarta yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan memiliki pengalaman bekerja di perusahaan sehingga saat lulus nanti menjadi sarjana siap kerja. Selain program magang INSTIPER juga mengembangkan INSTIPER Academy sebagai bentuk co-kurikuler dari kurikulum MBKM.
“INSTIPER Academy merupakan bentuk implementasi MBKM dimana mahasiswa dapat mempelajari hal-hal baru di luar perkuliahan sebagai pengembangan soft skill. Mahasiswa dapat memilih academy yang sesuai passion masing-masing. Dengan memiliki ketrampilan khusus ini, seorang lulusan mendapatkan bekal yang dapat dikembangkan untuk menjadi entrepreneur muda yang dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain”, jelas Harsawardana.
Kerjasama INSTIPER Yogyakarta dengan Pemda Kabupaten Bungo merupakan bentuk nyata dari MBKM yang mana pendidikan tinggi harus bekerja sama dengan perusahaan atau pemerintah.