Jakarta, Mediaperkebunan.id
Hari ketiga Perkebunan Expo (Bunex), menjelang penutupan ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT Tom Cococha Indonesia dengan PT Best Trade Gemilang untuk mengekspor arang shisha ke Korea Selatan. Mewakili PT Tom Cococha, Asep Jembar Mulyana, Presdir, disaksikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah.
Nilai ekspor mencapai USD3 juta/bulan atau USD36 juta/tahun. Best Trade Gemilang adalah agen pembelian untuk Korea Selatan. Presdir PT Tom Cococha Indonesia Asep Jembar Mulyana menyatakan perusahaannya merupakan salah satu produsen arang tempurung kelapa terbesar di Indonesia yang pasarnya 100% ekspor. Arang yang dihasilkan untuk sebagian besar untuk hookah (shisha) dan limbahnya untuk BBQ.
Meskipun sekarang ekspor arang kelapa terkendala dalam pelayaran, harus disimpan dalam ruang berpendingin karena dianggap barang yang mudah terbakar, dengan hanya sedikit perusahaan pelayaran yang mau mengangkut, biayanya juga tinggi, tetapi dengan LoI ini membuktikan bahwa arang tempurung kelapa asal Indonesia sangat diminati dunia. Tom Cococha sendiri selama ini sudah mengekspor arang ke Timur Tengah, Asia Timur, Eropa dan Amerika Utara.
Saat ini arang kelapa Indonesia terutama yang diproduksi oleh Tom Cococha adalah produk yang terbaik untuk shisha. Tempurung kelapa India, Srilanka tidak bisa bersaing karena abunya hitam, sedang asal Indonesia putih.
Asep minta pemerintah memberi perhatian pada sumber devisa ini. Dari limbah industri kelapa yaitu tempurung bisa dimanfaatkan dan menghasilkan devisa yang besar. Kesulitan ekspedisi harus menjadi perhatian semua pihak jangan sampai gara-gara ini ekspor jadi terhambat.
Dalam kesempatan itu juga ditandatangani LoI antara PT Tribakti Sarimas dan PT Tiung Mas Agro Lestari. Menurut Tohir dari Tribakti Sarimas perusahaanya akan meremajakan kebun kelapa hibrida di Kuantan Singigi, Riau dengan benih kelapa genjah dari Tiungmas.