2024, 13 September
Share berita:

Tangerang, mediaperkebunan.id – Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) kembali terselenggara untuk ketiga kalinya. Kali ini di ICE BSD Tangerang pada hari Kamis (12/09).

Dalam pembukaanya, Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Sudaryono mengatakan, sub sektor perkebunan terbukti penyumbang besar PDB dan ekspor yang besar.

“Sesuai arahan Presiden RI, kita usahakan semaksimal mungkin memberikan nilai tambah semua komoditas dan perkuat hilirisasi serta industrialisasi nya. Menjadi tanggung jawab kita sebagai pemerintah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Baik petani, pelaku usaha perkebunan maupun insan pertanian, dan tercipta bisnis yang saling menguntungkan,” kata Wamen.

Lebih lanjut, Wamen kemudian mengatakan keharusan adanya inovasi dan capaian baru yang kaya agar tujuan menciptakan hal positif yang baru. Baik dari segi inovasi, implementasi dari generasi muda, sampai ke dampaknya yang akan terasa positif bagi petani.

“Manfaatkan waktu dengan baik mengenal dan mempelajari perkebunan, termasuk inovasi-inovasi perkebunan. Semoga bisa menginspirasi generasi muda untuk terjun giatkan perkebunan,” harapnya.

Dalam kesempatannya, Plt Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto mengatakan, bahwa Bunex menciptakan ruang interaksi. Melalui Bunex, para stakeholder dapat bekerja sama dan berinovasi untuk perkebunan Indonesia.

“Melalui Bunex semoga akan terwujud keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis serta terus berkembang dan saling menguatkan,” harapnya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan Bunex tak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi antar pelaku pembangunan sektor perkebunan. Namun juga memberikan wawasan, pengetahuan, dan informasi terkait capaian pembangunan perkebunan berkelanjutan. Kemudian juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pencapaian ketahanan pangan dan energi.

“Bunex berpotensi besar sebagai wadah dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan, serta perdagangan produk-produk perkebunan yang berdaya saing dalam setiap rantai pasok produk perkebunan,” jelasnya.

Baca Juga:  APTRI: Mentan Jangan Mengkotak-Kotakan Komoditas

Bunex terselenggara selama 3 hari, yaitu mulai dari tanggal 12 -14 September 2024. Tema kali ini adalah “Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045″.

Beragamnya rangkaian acara Bunex sukses menarik antusias tinggi dari masyarakat. Misalnya, kegiatan pameran yang menghadirkan produk unggulan perkebunan, alat, dan mesin pertanian, hasil riset dan teknologi, dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan.

Tak hanya itu, kegiatan Bunex kali ini juga menampilkan teknologi dan inovasi dari Implementasi biodiesel B50, menuju Indonesia Mandiri Pangan dan Energi.

Kemudian, Bunex juga menampilkan inovasi pengolahan berbasis kelapa sawit dengan keluaran minyak goreng untuk pangan dan biodiesel untuk energi, talkshow dan FGD tentang kelapa sawit dan perkebunan lainnya, Forum Investasi Business Matching, Demo Alat dan Mesin Perkebunan, Coaching Klinik Perkebunan dan kegiatan lainnya. Bunex 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini menjadi ajang penting untuk memperluas akses pasar bagi Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha milenial di sektor perkebunan.

Acara Bunex berlatar belakang peran perkebunan yang tak lepas dari ketahanan pangan dan energi nasional saat ini dan di masa depan.

“Untuk itu melalui Bunex 2024 ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa perkebunan terus tumbuh dan berkembang dalam prinsip berkelanjutan. Kemudian juga dibangun atas semangat Fokus, Responsif dan Kolaboratif,” ujar Heru.

Heru pun mengatakan melalui Bunex perkebunan dapat terus berkembang dengan semangat hilirisasi. Harapannya juga semoga nilai tambah dan daya saing produk perkebunan dapat meningkat.

Pelaksanaan hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, untuk mendorong dan meningkatkan hilirisasi. Sehingga, komoditas perkebunan beserta turunan nya semakin bernilai tambah serta berdaya saing hingga mendunia.

Baca Juga:  Produksi dan Ekspor Minyak Sawit turun, Stok Mengalami Kenaikan

Bunex 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Merupakan ajang penting untuk memperluas akses pasar bagi Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha milenial di sektor perkebunan.