Purwokerto, mediaperkebunan.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku yang berasal dari Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), berhasil melakukan ekspor perdana gula semut berbasis kelapa ke Hungaria, Kamis (1/5/2025).
Prosesi pelepasan ekspor gula semut kelapa Banyumas itu langsung dilakukan di Desa Langgongsari oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, dan Wamendes PDT Ahmad Riza Patria,.
Turut hadir dalam acara itu Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Direktur Jendral (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo, para pengurus BUMDes Kabul Ciptaku, serta manajemen CV Java Agro Mandiri yang menjadi mitra ekspor.
Menurut perwakilan BUMDes Kabul Ciptaku, seperti dikutip mediaperkebunan.id dari laman Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (2/5/2025), jumlah gula semut kelapa yang diekspor sebanyak 18,5 ton dan bernilai USD 35.000 atau setara Rp 586,4 juta.
Sebagai agregator dan mitra ekspor, CV Java Agro mandiri juga disebutkan bakal membantu proses ekspor gula semut kelapa yang diproduksi BUMDes Kabul Ciptaku ke negara lainnya yaitu Spanyol, Yunani, Australia, dan Afrika Selatan.
Agregator ini diketahui telah bekerja sama dengan Kemendag sejak tahun 2021 yang lalu melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Budapest dalam mencari buyer atau pembeli setempat yang dinilai potensial.
Terkait ini, ITPC Budapest yang berada di bawah naungan Kemendag telah membantu mencari dan memvalidasi kredibilitas buyer sehingga BUMDes Kabul Ciptaku berhasil menembus pasar Hungaria.
“Kami ucapkan selamat kepada Kabul Ciptaku yang telah berhasil menembus pasar Hungaria untuk produk gula kelapa. Kabul Ciptaku menjadi BUMDes yang menginspirasi karena menjadi desa yang produknya berhasil merambah pasar ekspor,” kata Mendag Busan dalam acara itu.
Mendag Busan berharap ekspor gula semut kelapa mampu memotivasi BUMDes lain di Indonesia untuk melihat potensi besar dari pasar mancanegara.
Mendag Busan mengungkapkan, tahun ini Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Untuk itu, kata dia, Kemendag berfokus pada tiga program kerja utama, yaitu, pertama, pengamanan pasar dalam negeri. Kedua, perluasan pasar ekspor. Ketiga, peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berani inovasi, siap adaptasi (BISA) ekspor.
“Program ketiga, yaitu peningkatan UMKM BISA Ekspor, adalah seperti yang sedang dilakukan BUMDes Kabul Ciptaku di Desa Langgonsari. Mereka memersiapkan produk unggulan untuk menembus ekspor,” tegas Mendag Busan.