Medan, mediaperkebunan – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat langkah percepatan tanam padi di Sumatera Utara melalui program optimasi lahan (oplah). Program ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, menjadikan Sumut sebagai pusat swasembada pangan dengan memaksimalkan potensi besar yang dimiliki wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari program strategis ini, Kementan bersama pemerintah daerah, petani, dan pemangku kepentingan lainnya menggelar rapat koordinasi Brigade Pangan untuk mendukung percepatan tanam padi, Selasa (10/11).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa optimasi lahan adalah langkah konkret dalam mendukung agenda Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan. “Sumatera Utara dengan lahan yang luas dan subur memiliki potensi besar. Kita harus memaksimalkan ini untuk mencapai ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Mentan Amran juga menyampaikan bahwa optimasi lahan mencakup lebih dari sekadar pengolahan tanah. Teknologi pertanian modern, mulai dari benih unggul hingga alat seperti traktor, rice transplanter, dan combine harvester, harus digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Pencapaian Program Optimasi Lahan dan Brigade Pangan
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, yang bertanggung jawab atas program optimasi lahan di Sumatera Utara, melaporkan bahwa target program optimasi lahan seluas 80.752 hektar (ha) terbagi menjadi dua tahap: 30.442 ha pada tahun 2024 di 14 kabupaten, dan 50.310 ha pada tahun 2025 di 7 kabupaten. Hingga Desember 2024, realisasi tanam telah mencapai 28.220 ha atau 92,70%, dengan penyelesaian penuh ditargetkan dalam waktu dekat.
Heru juga mengumumkan keberhasilan pembentukan Brigade Pangan di Sumatera Utara, yang kini mencapai 158 brigade, melampaui target awal sebanyak 155. “Kami terus memperkuat kelembagaan Brigade Pangan melalui sosialisasi, bimbingan teknis, dan pendampingan oleh penyuluh pertanian,” ungkapnya.

Dukungan Pemerintah Daerah Sumut
Pj. Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Effendi Pohan, memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menyoroti dampak positif bantuan Kementan, seperti pompa air, yang telah meningkatkan produktivitas petani. “Kami juga terus memberikan bantuan benih padi, alat pertanian, dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM petani, guna mendorong perluasan lahan pertanian,” ujarnya.
Effendi optimistis bahwa kerja sama semua pihak dapat membawa sektor pertanian di Sumut menuju kemajuan yang signifikan, menjadikannya kontributor utama ketahanan pangan nasional.
Wujudkan Kedaulatan Pangan melalui Brigade Pangan
Rapat koordinasi Brigade Pangan ini menjadi momentum penting dalam mempercepat realisasi program optimasi lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Sumatera Utara. Dengan sinergi antara petani, pemerintah, dan teknologi, Sumatera Utara diharapkan dapat menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.