Banda Aceh, mediaperkebunan.id – Provinsi Aceh meraup keuntungan sebanyak total USD 9,82 juta dari ekspor cangkang sawit sepanjang 2024 lalu. Produk turunan kelapa sawit tersebut mayoritas diekspor ke negara matahari terbit, yaitu Jepang.
“Pada bulan Desember 2024 saja, ekspor cangkang kernel kelapa sawit dari Aceh tercatat senilai USD 1,49 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ahmadriswan, di Banda Aceh, Selasa (4/2/2025).
“Cangkang kernel kelapa sawit menjadi salah satu komoditas unggulan yang diekspor dari Aceh,” kata dia lagi seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman www.ajnn.net, Rabu (5/2/2025).
Pihaknya mencatat ekspor cangkang sawit dari sana pada Desember 2024 menyumbang sekitar 2,09 persen dari total ekspor komoditas asal daerah tersebut.
Berdasarkan data, kata Ahmadriswan, ekspor cangkang kernel kelapa sawit menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024.
Misalnya, kata dia, pada Januari ekspor cangkang tercatat mencapai USD 1,03 juta, kemudian meningkat menjadi USD 1,25 juta pada Maret.
Pada bulan-bulan berikutnya, ucap Ahmadriswan, nilai ekspor cangkang sawit dari provinsi paling barat di Indonesia tersebut terus mengalami kenaikan.
Pada April 2024, pihaknya mencatat nilai ekspor cangkang sawit tercatat sebesar USD 1,21 juta, dan pada Mei mencapai USD 1,26 juta.
“Puncaknya terjadi pada Juli, dengan nilai ekspor cangkang sawit sebesar USD 1,39 juta,” ungkap Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan.
Meskipun mengalami penurunan pada bulan Agustus menjadi USD 9,27 ribu, kata Ahmadriswan, angka ekspor kembali membaik di bulan-bulan berikutnya.
“Pada September, ekspor cangkang sawit tercatat USD 1,24 juta. Dan kembali mengalami peningkatan di bulan Desember dengan nilai USD 1,49 juta,” tegas Ahmadriswan.