B20 tetap harus jalan dan tidak akan diubah menjadi B15. Program renewable energi tidak boleh mundur dan konsistensinya harus dijaga. Bayu Krisnamurthi, Direktur Utara BPDPS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit) hal ini.
“Saya sudah bertemu semua pihak terkait dan tetap pada komitmen untuk tetap melaksanakan B20. Memang ada kemungkinan kekurangan dana karena kita tidak ingin dana BPDPS semua masuk ke biodiesel. Kita juga harus mendanai peremajaan kelapa sawit rakyat dan riset,” katanya.
Untuk mengatasinya sudah diantisipasi beberapa kemungkinan dan hal ini sudah dibicarakan. Ada beberapa opsi yang seperti suporting dana berupa tambahan pungutan. “Dana sawit ini unik karena Public Private Patnership artinya dari swasta kelapa sawit untuk kelapa sawit. Dananya tidak masuk ke penerimaan negara. Karena itu setiap upaya menaikkan pungutan dari USD50/ton CPO seperti sekarang harus dibicarakan lagi dengan pihak swasta,” ujar Bayu lagi.
Diakui berat bagi perusahaan swasta saat ini dipungut dana USD50/ton, tetapi lebih berat lagi bila harga CPO dibawah USD500/ton. Program B20 bertujuan bukan untuk pengembangan biodiesel tetapi untuk menjaga supaya harga jangan dibawah USD 500/ton.
Ada opsi juga untuk melakukan penambahan dana lewat APBN. Hanya penyertaan dana APBN punya kerumitan sendiri sehingga bukan opsi utama. (S)