Luwu Utara, Mediaperkebunan.id
Badan Penggelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengadakan kegiatan “Kemitraan UKMK Sawit Membangun Sosiopreneurship Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Berbasis Sawit:di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Kegiatan sosialisasi dan Promosi dilakukan di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, 18 Oktober 2021.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang membuka acara menyatakan luas perkebunan kelapa sawit di kabupatennya mencapai 21.000 ha dengan melibatkan 12.000 kepala keluarga. Kegiatan ini bisa bermanfaat di masa pandemi dan meningkatkan kesejahteraan petani terutama kaum perempuan. .Kegiatan ini bagian dari kontribusi untuk mewujudkan pentahelix kerjasama antara bisnis, perguruan tinggi, pemerintah daerah, komunitas dan media. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan sosok sociopreneur-sociopreneur UKM Sawit di Luwu Utara.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit menyampaikan ke ini dilakukan dengan pendampingan kemitraan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat areal perkebunan sawit ; sosialisasi dan promosi kelapa sawit dalam rangka meningkatkan citra nilai produk, mengembangkan pengetahuan, kreativitas, dan inovasi generasi muda Indonesia dalam memanfaatkan potensi UKMK berbasis sawit melalui program sosiopreneurship demi menuju pengembangan sawit berkelanjutan, kegiatan bimbingan teknis untuk penguatan SDM agar menjadi SDM unggul dalam mengelola potensi UKMK berbasis sawit untuk meningkatkan taraf perekonomian. pengembangan produk turunan kelapa sawit sesuai potensi dan peluang yang ada di Luwu Utara diharapkan juga akan semakin meningkat.
Direktur Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gajah Mada sekaligus Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof Ir Irfan Dwidya Prijambada menyampaikan materi Pengembangan Produksi arang dari limbah kelapa sawit. Batang limbah peremajaan perkebunan kelapa sawit dapat diubah menjadi arang menggunakan drum sederhana.
Umur produktif tanaman kelapa sawit adalah 25-30 tahun, setelah mencapai umur tersebut perlu dilakukan peremajaan, jika tidak dilakukan maka produktifitasnya akan turun. Menurut perhitungannys setiap tahun terdapat 180.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang perlu diremajakan. Setiap hektar kebun sawit memiliki 148 pohon maka tersedia 180.000 kali 148 pohon setiap tahun.
Rata-rata berat pohon sawit ketika diremajakan adalah 2 ton, maka tersedia kayu limbah hasil peremajaan kebun kelapa sawit sebanyak 53,28 juta ton. Untuk peluang ekspor produk arang ada di pasar Kanada dan Kuwait.
Tim Universitas Gajah Mada lain Nanung Agus Fitriyanto dengan memberikan materi membuka peluang usaha dalam wadah UKMK dan Sociopreneurship,; Dr Ahmad Suparmin materi Praktek Pembudidayaan Jamur pada limbah kelapa sawit yang memperkenalkan jamur paha ayam bersama dengan Dr Djarot Heru Santosa.