Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit BPDP KS kembali melakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan pengadaan bahan bakar nabati jenis biodiesel Periode Mei – Oktober 2017 dengan 19 produsen.
Pembiayaan Pengadaan Biodiesel ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah untuk mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan dan sekaligus mendorong peningkatan diversifikasi energi, terutama pemanfaatan energi terbarukan.
“Kami mengumumkan bahwa perjanjian pembiayaan bahan bakar nabati jenis biodiesel antara BPDP KS dengan produsen biodiesel telah ditandatangani,” jelas Dono Boestami, Direktur Utama BPDP KS, dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke redaksi perkebunannews.com.
Lebih lanjut menurut Dono, perjanjian pembiayaan ini merupakan bentuk konsistensi Pemerintah untuk mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan sekaligus mendorong peningkatan diversifikasi energi.
Terkait dengan penyaluran kali ini, BPDP KS bersama dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan berbagai upaya penyempurnaan tata kelola untuk memastikan proses penyaluran Dana Perkebunan Kelapa Sawit lebih baik di masa yang akan datang.
“Konsekuensi dari penyempurnaan tata kelola ini, menyebabkan penyaluran kali ini sedikit mengalami keterlambatan, tetapi secara keseluruhan diharapkan tidak mempengaruhi proses penyediaan biodiesel,” janji Dono.
Adapun total volume alokasi penyaluran BBN jenis Biodiesel, Dono mengatakan, “sekitar 1,350 juta KL untuk PT. Pertamina (Persero) dan 24.000 KL untuk PT AKR Corporindo. Besaran volume tersebut ditetapkan berdasarkan kebutuhan solar nasional pada periode tersebut. Sektor yang mendapatkan pendanaan mencakup sektor Jenis BBM Tertentu (JBT)/PSO dan pembangkit listrik PLN”.
Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana BPDP KS, Edi Wibowo menambahkan bahwa pelaksanaan kerjasama penyediaan Biodiesel melalui Dana Perkebunan Kelapa Sawit tidak terlepas dari dukungan penuh pihak terkait khususnya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT. Pertamina (Persero), PT. AKR Corporindo Tbk.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada 19 Badan Usaha BBN jenis Biodiesel atas perannya dalam program pemanfaatan BBN jenis biodiesel melalui kerangka dukungan insentif pembiayaan dana sawit,” tambah Edi.
Hal ini dilakukan, menurut Edi, untuk mendorong pembukaan pasar baru untuk minyak sawit yang akhirnya dapat meningkatkan dan menjaga kestabilan harga CPO, sesuai amanat dalam Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015.
Sedangkan terget penyaluran biodiesel yang didukung oleh dana sawit tahun 2016 yaitu sebesar 2,7 juta KL (108%) dari target sebesar 2,5365 juta KL dengan total dana tersalurkan sebesar Rp 13,12 triliun (termasuk yang pembayarannya di carry over di tahun 2017).
Sedangkan realisasi penyaluran biodiesel sepanjang periode November 2016 s.d April 2017 ini mencapai 1,37 juta KL (90%) dari target sebesar 1,53 juta KL dengan total dana tersalurkan sekitar Rp 6,8 triliun. Jumlah tersebut relatif sama untuk penyaluran tiap bulannya dengan rerata sekitar 227 ribu KL.
Adapun berdasarkan catatan BPDP KS realisasi yang telah berjalan dan alokasi volume hasil penetapan, maka ditargetkan penyaluran biodiesel tahun 2017 melalui dukungan Dana Sawit mencapai 2,5 juta kilo liter.
Hal ini disandingkan dengan penerimaan dari pungutan ekspor sawit dan produk turunannya, serta disparitas harga antara solar dengan Biodiesel yang lebih baik (semakin menurun) dibandingkan tahun 2016, maka pendanaan insentif program biodiesel B20 untuk tahun 2017 diharapkan cukup sesuai target yang dialokasikan.
“Terhadap kesiapan produsen biodiesel dalam mensuplai biodiesel untuk program B20 dan bahkan untuk mendukung pelaksanaan mandatori Biodiesel 30% (B30) yang ditargetkan akan dimulai pada tahun 2020, cukup siap dengan kapasitas terpasang produksi biodiesel oleh Badan Usaha BBN jenis Biodiesel mencapai 11,79 juta kilo liter,” ucap Edi. YIN