BLITAR, PERKEBUNANNEWS – Demi mendongkrak produksi gula maka di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur didirikanlah pabrik gula (PG) dengan menggandeng petani tebu disekitar dan diluar daerah Blitar.
“Kami sudah mulai menggiling tebu sejak 22 Agustus 2019 yg lalu dengan mengolah tebu rata-rata di minggu pertama mencapai 4000 TCD. Angka ini masih akan terus naik sampai 10000-20000 TCD,” kata Syukur Iwantoro, Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo (RMI),
Tidak hanya itu, menurut Syukur, saat ini potensi lahan tebu di Kabupaten Blitar mencapai lebih dari 39.000 hektar. Dengan luasan tersebut, pihaknya bisa membeli bahan tebu secara langsung melalui proses transaksi pembayaran transfer tunai Iangsung ke pemilik tebu 2 kali dalam seminggu.
“Jadi kami mempunyai moto Petani Sejahtera, Produktivitas Tinggi, Perusahaan Berjaya,” ucap Syukur yang juga mantan Sekjen Kementerian Pertanian.
Lebih lanjut, Syukur mengatakan, PT RMI membuka harga pembelian Rp 72.000/kw, di atas harga dasar yang ditetapkan pemerintah.Harga dasar pemerintah sebesar Rp. 52.000/kw. Adapun sistem pembelian tebu dilakukan beli putus.
“Melalui sistem dan harga yang tinggi maka petani tebu akan lebih bergairah dalam melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan good agriculture (GAP) dan berujung menghasilkan rendemen yang tinggi,” harap Syukur.
Selain itu, kata Syukur, PT RMI juga memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan kredit KUR melalui Bank Negara Indonesia (BNI 46). Fasilitas ini yang selanjutnya akan menjamin pembelian tebu dengan harga layak. Disisi lain, pihaknya juga mendapat dukungan kuat dari jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Penerintah Pusat.
“INSYA ALLAH PT RMI bersama petani tebu Blitar akan mengembalikan Kabupaten Blitar sebagai daerah produsen tebu dan gula konsumsi andalan Provinsi Jawa Timur dan memberikan kontribusi yang signifikan menuju tercapainya swasembada gula konsumsi nasional. Total investasi yang dikeluarkan oleh PG RMI sudah mencapai 3,42 trilyun rupiah,” pungkas Syukur. YIN