2020, 30 Mei
Share berita:

Rantau Tampang, mediaperkebunan.id – Berbagai cara terus dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan, terlebih disaat adanya pandemi Covid-19.

Sebab, harus diakui ditengah-tengah masa pandemi Covid-19, tentu tidak aman bagi pendapatan masyarakat dimana harga kedua komoditas tanaman tersebut kerap mengalami penurunan akibat berbagai faktor.

Salah satunya di desa lokal Kec. Telaga Antang, Kab. Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah umumnya masyarakat masih bergantung pada usaha sawit dan karet. Kondisi ini tentu tidak aman bagi pendapatan masyarakat dimana harga kedua komoditas tanaman tersebut kerap mengalami penurunan akibat berbagai faktor.

Atas dasar itulah PT Karya Makmur Bahagia (KMB) yang telah bermitra dengan Desa Rantau Tampang senantiasa membina masyarakat sekitar dalam pengembangan ekonomi selain sawit.

Pembinaan masyarakat dalam pengembangan ekonomi ini memang sangat diperlukan guna meningkatkan ketahanan pangan wilayah setempat, ditengah ancaman pandemi Covid-19 yang dikhawatirkan dapat menghambat distribusi suplai barang makanan.

Diantaranya dengan melakukan pengembangan ekonomi masyarakat melalui Budidaya Ayam Pedaging jenis organik.dipilihnya ayam organik karena jenis ayam tersebut tanpa sentuhan bahan kimia, dan nilai jualnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga ayam yang biasanya. Akibatnya masyarakat peternak bisa mendapatkan keuntungan untuk memutar roda ekoniminya.

Bahkan biaya produksinya jauh lebih murah karena pakan nya pun berasal dari sayuran organik dan dedaknya dibuat dari beras organik. Namun,agar daya tahan ayam kuat maka ayam diberi jamu-jamuan yang juga berasal dari tanaman sekitar seperti seperti temulawak, kunyit, jahe, dengan difermentasi bersama bermacam-macam buah buahan, dan lain-lain.

Alhasil, bobot ayam organik selama 35 – 70 hari bisa mencapai 1500-2.500 gram dan harga per ekornya sekitar Rp 70.000, untuk ukuran 1500-1700 gram.

Baca Juga:  Pers Berperan Besar Majukan Industri Sawit

Selain itu, secara fisik ayam organik juga lebih baik. Dagingnya pink dan berserat halus, tak mudah hancur. Ukuran dagingnya tak menyusut jika digoreng. Setelah dibakar, dagingnya mengilat dan terlihat segar. Ayam organik juga lebih tahan terhadap stres. Oleh karena itu harga jualnya relatif lebih tinggi daripada ayam pedaging atau potong biasa.

Kelompok binaan budidaya ayam pedaging organik mitra BGA Region Mentaya telah berjalan sejak November tahun 2017 sampai dengan sekarang. Dengan perkembangan dari 1 kandang kecil, berkembang menjadi 2 kandang besar seluas 10×15 m.

Rudi Antonius, Kades Rantau Tampang yang terpilih kembali di PILKADES tahun 2020, mengatakan mengapresiasi program kemitraan PT KMB bagi masyarakat.

“PT KMB merupakan mitra kami yang paling membawa banyak dampak positif dikarenakan PKS/pabrik sawit berlokasi didesa kami, desa kami merupakan prioritas utama. Selain dari penyerapan tenaga kerja yang mayoritas adalah masyarakat kami, tanggung jawab sosial perusahaan/CSR berjalan sangat banyak mulai dari infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan perempuan dan donasi. Salah satu yang paling menonjol dalam situasi pandemi Covid-19 ini adalah binaan dalam budidaya ayam organik, budidaya ini telah berjalan hampir tiga tahun dan menjadi salah satu ketahanan pangan kami (masyarakat rantau tampang) dalam situasi wabah yang tak kunjung selesai ini” ucap Rudi.

Diharapkan, Budidaya Ayam Pedaging Organik yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Rantau Tampang ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan selain sawit, serta tentunya memperkuat ketahanan pangan desa setempat.