Jakarta, mediaperkebunan.id – Berdasarkan proses tender yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berakhir dengan withdraw (WD) alias tidak ada kesepakatan antara penyelenggara dan perusahaan peserta tender terhadap harga CPO yang disodorkan.
Jika dihitung berdasarkan selisih antara harga CPO pada hasil tender KPBN periode Kamis (11/12/2024) dengan harga WD yang tercipta pada tender kali ini, maka bisa disebut kalah harga CPO mengalami penurunan sebanyak Rp 114 per kilogram (Kg).
Tetapi jika hasil tender pada periode sehari sebelumnya dibandingkan dengan harga penawaran tertinggi yang tercipta dari proses tender PT KPBN kali ini, maka harga CPO bisa dikatakan mengalami kenaikan sebanyak Rp 187 per Kg.
Tetapi dari sudut mana pun kita menilai, situasi yang terjadi sekarang menunjukan kalau harga CPO di pasar domestik dan global sedang tidak baik-baik saja, karena sudah terlempar jauh dari level Rp 16.000 per Kg yang sempat diraih pada akhir pekan yang lalu.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Kamis (12/12/2024) :
Dumai : Rp 15.602 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 15.488 – EUP (sebelumnya Rp 15.675 – PAA, turun Rp 114 dari harga WD, naik Rp 187 dari harga penawaran tertinggi)
SAN Dumai : Rp 15.602 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 15.488 – EUP (sebelumnya Rp 15.675 – PAA, turun Rp 114)l, naik Rp 187 dari harga penawaran tertinggi)
Talang Duku : Rp 15.402 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 15.328 – Priscolin (sebelumnya Rp 15.475 – PHPO,, turun Rp 73 dari harga WD, naik Rp 147 dari selisih penawaran tertinggi)
Kwala Sawit (loco) : RP 15.393 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 9.750 – MPR (sebelumnya Rp 15.466 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 9.750 – MPR, turun Rp 73 dari harga WD)