Medan, mediaperkebunan.id – Perkembangan harga karet di pasar domestik Indonesia dan Malaysia pada periode Kamis (6/2/2025) saling berbeda satu sama lain, setidaknya menurut sumber resmi masing-masing negara.
Berdasarkan keterangan resmi pihak Kementerian Perladangan dan Komoditi (KPK) Malaysia yang dikutip Mediaperkebunan.id, Jumat (7/2/1025), harga produk turunan karet di tiga sentra perkebunan karet di Malaysia memerah atau mengalami penurunan pada perdagangan Kamis.
Sementara itu di Indonesia, harga karet justru cenderung stabil dan ada yang mengalami peningkatan seperti yang dicatat dalam Info Harga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kestabilan harga karet tersebut, berdasarkan catatan pihak Bappebti tersebut, merujuk pada perkembangan harga karet di Provinsi Jambi dan harga bahan olahan karet rakyat (BOKAR) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Berikut perkembangan harga karet per Kilogram (Kg) di Indonesia dan Malaysia periode Kamis (6/2/1025), merujuk pada keterangan resmi Bappebti Kementerian Perdagangan dan KPK Malaysia:
Harga Karet Indonesia
- Jambi : Rp 12.000 per kilogram (Kg)
- Kuansing: Rp 14.850 (BOKAR), naik 7,6%
Karga Karet Malaysia
- Getah Asli 880,50 Sen Ringgit (+ 9 sen atau minus 1,03%)
- Lateks : 759,58 Sen Ringgit (- 9,05 sen atau minus 1,18%
Harga Getah di 3 wilayah Malaysia dengan kadar getah kering (KGK) 50%
- Semenanjung : 372,85 sen (- 5,37 sen atau minus 1,42%)
- Sabah : 335,87 sen (- 6,74 sen atau minus 1,97%)
- Sarawak :321,12 sen (- 2,51 sen atau minus 0,78%)