JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Direktur Utama Holding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Persero, Mohammad Abdul Ghani memiliki cara tersendiri menaikan produksi gula dua kali lipat. Dengan luas areal tebu 67 ribu hektar (Ha), komoditas gula akan dijadikan single entity dengan target ambisius. Begini caranya.
“Pertama, dengan akan ditambahnya luas areal tebu yang dikonversi dari karet dan teh kemudian akan berkolaborasi dengan BUMN lain, dalam hal ini dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan-lahan sosial dan non sosial,” jelas Abdul Ghani kepada Media Perkebunan.
Dengan begitu, lanjut Abdul Ghani, PTPN bisa memiliki suatu kepastian lahan. Selain itu juga BUMN Perkebunan ini merintis kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam penggunaan tanah Pemda.
Kedua, dengan wacana memberikan dukungan kepada petani baik dari bahan tanaman atau bibit, agronomi, dan proses kultur teknisnya, maka PTPN yakin bisa meningkatkan produktivitas tebu petani.
Abdul Ghani mengatakan, luas areal tanaman tebu petani saat ini 116.000 Ha, dan hampir dipastikan menghasilkan produksi hablur minimal 7 ton/Ha, sehingga petani akan antusias untuk kembali menanam tebu yang pada akhirnya akan menambah luasan tebu.
“Komoditi tebu akan dijadikan single entity dengan target ambisius. PTPN yakin mampu menaikkan produksi gula dua kali lipat,” tukas Abdul Ghani.
Dengan kapasitas pabrik gula sebesar 900 ribu ton per tahun, Holding Perkebunan juga mulai menggarap pasar ritel gula sejak bulan Juli ini. Pada tahap tahap pertama diproduksi 8 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP) per bulan. (YR)