Jakarta, mediaperkebunan.id – Secara resmi sudah diketahui terjadi penurunan sebanyak Rp 852 menjadi Rp 12.890 per liter plus ongkos kirim harga indeks pasar (HIP) bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel yang berbahan kelapa sawit untuk periode Juni 2025.
Hal ini, seperti keterangan resmi yang diperoleh mediaperkebunan.id, Rabu (4/6/2025), berdasarkan keterangan resmi pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pertanyaannya, bagaimana cara perhitungan penetapan HIP BBN biodiesel sawit periode Juni 2025 tersebut?
Menurut Eniya Listiani Dewi selaku Direktur Jenderal (Dirjen) EBTKE Kementerian ESDM, perhitungan besaran HIP BBN jenis biodiesel periode Juni 2025 diawali dengan perhitungan rata-rata harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Hal itu dilalui dengan cara menghitung hasil tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau tender PTP untuk periode 25 April sampai 24 Mei 2025, lalu diperoleh harga rata-rata CPO sebesar Rp 13.408 per kilogram (Kg).
Sekadar memberitahukan saja, jumlah sebesar itu pun ternyata mengalami penurunan sebanyak Rp 963 bila dibandingkan dengan harga rata-rata CPO hasil tender PT KPBN pada periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 14.371 per Kg.
Untuk perhitungan selanjutnya, menurut Eniya Listiani Dewi, harga rata-rata CPO hasil tender PT KPBN itu ditambahkan USD 85 per ton, lalu dikali 870 kilogram (Kg)/meter kubik (M3), kemudian ditambahkan dengan ongkos kirim atau ongkos angkut biodiesel.
Sekadar mengingatkan, untuk ongkos angkut biodiesel untuk periode Juni 2025 sudah diatur berdasarkan ketentuan yang ada pada lampiran I Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 153.K/EK.05/DJE/2024.
Sementara itu diketahui bahwa angka USD 85 per ton atau sama persis dengan biaya konversi pada bulan Mei 2025 sebelumnya, merupakan biaya konversi CPO ke biodiesel.
Pihak EBTKE Kementerian ESDM menegaskan bahwa biaya konversi pengolahan CPO ke biodiesel diambil berdasarkan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia (BI) periode 25 April sampai 24 Mei 2025.
Ada pun kurs tengah tersebut tercatat sebesar Rp 16.561 per US Dollar. Jumlah tersebut lebih rendah Rp 208 bila dibandingkan kurs tengah pada periode sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp 16.769 per USD.
Dari perhitungan tersebut, demikian keterangan Eniya Listiani Dewi, kemudian didapat bahwa HIP BBN jenis biodiesel sawit untuk periode Juni 2025 sebesar Rp 12.890 plus ongkos angkut.
Eniya Listiani Dewi menegaskan bahwa keputusan tentang besaran HIP BBN jenis biodiesel sawit itu telah ditembuskan kepada dua Menteri terkait, yaitu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Selanjutnya ditembuskan kepada Achmad Muchtasyar sebagai Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Eddy Abdurrahman, Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
“Serta ditembuskan kepada Dirut PT AKR Corporindo Tbk Bapak Haryanto Adikoesoemo, serta terakhir, pihak Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia atau APROBI,” tegas Eniya Listiani Dewi selaku Direktur Jenderal (Dirjen) EBTKE Kementerian ESDM.