Bandung, mediaperkebunan.id – Pengendalian secara kuratif ganoderma untuk tanaman yang sudah terinfeksi bisa dengan kultur teknis dan penggunaan fungisida. Henny Hendrarjanti, Praktisi P3PI dalam 2nd ISGANO 2025 pun menyatakan selama lebih dari delapan dekade penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) telah dianggap menjadi ancaman serius bagi sektor kelapa sawit.
Pengendalian secara kuratif dengan kultur teknis kutip badan buah Ganoderma. Sanders (2005) melaporkan bahwa sekitar 2 juta basidiospore permenit yang dilepaskan dari basidiocarp yang berukuran 50 cm2 sepanjang hari dari pukul 7 hingga 16. Penyebaran basidiospora dapat menyediakan sistim pertukuran genetik yang mencakup total luas areal 200.000 km2 dengan jarak maksimum antara dua sampel sejauh 700 km.
Buat parit isolasi, tabur belerang dan aplikasi Trichoderma sp setelah 2 minggu. Tujuan untuk menghentikan penyebaran patogen pada pohon sehat di sekitarnya. Uji coba pada kebun sawit di lahan gambut menunjukkan dengan parit isolasi berukuran 4 x 4 x 0,75 m dapat mengurangi secara efektif penyebaran infeksi BPB ke pokok sawit sehat di sekitarnya.
Pembedahan, di beberapa perkebunan dengan membuang jaringan yang terinfeksi secara mekanis menggunakan bilah backhoe atau membuangnya secara manual dengan pahat genggam. Setelah pembedahan pohon sawit menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dan produksi. Pembedahan sering gagal karena identifikasi yang terlambat, lesi penyakit yang besar, lesi yang meluas ke bawah tanah, termasuk massa akar yang terinfeksi yang menyebabkan pokok sawit yang dirawat tumbang.
Pseudo scelorotium harus dimusnahkan sebab merupakan salah satu alat pertahanan diri Ganoderma. Jika di dalam jaringan tanaman sakit masih ada maka akan muncul badan buah baru lagi. Aplikasi Trichoderma dan bahan organik pada jaringan sakit.
Soil bio mounding, untuk mencegah batang sawit rubuh karena tertiup angin. Dilakukan penimbunan tanah dari daerah sekitar dan menumpukkan sehingga ketinggian 0,75 m dan radius 1 m sekeliling batang. Menghambat perkembangan BPB dari pokok yang terinfeksi. Cara ini tidak menghambat penyebaran Ganoderma tetapi memperpanjang masa hidup tanaman yang terinfeksi BPB.
Rotasi tanaman dilakukan pada lahan eks PTPN VII di kebun Bekri dari sawit menjadi tebu. Lahan ini telah ditanami sawit selama 4 generasi (100 tahun). Tingkat kematian akibat BPB mencapai 30% populasi tanaman atau 70-100 tanaman/ha. Produksi tanaman pada usia TBS produktif menurun. Pada blok areal endemik BPB, produksi turun menjadi 9.557 kg/ha.
Cara ini tidak berguna bila patogen yang menginfeksi merupakan soil inhabitan (patogen memproduksi spora yang mampu bertahan lebih dari 5-6 tahun di dalam tanah atau lebih lama dari masa rotasi tanaman itu sendiri. Produktivitas tebu di lahan endemik Ganoderma setelah empat tahun rotasi tanaman masih tinggi. Bakteri tanah seperti pelarut fosfat dan pengikat N, jamur tanah seperti cendawan lignolitik dan fungi mikoriza arbuskular sangat melimpah. Populasi Trichoderma agak rendah, berkisar antara 102-105CFUG/g tanah. Hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa setelah empat tahun rotasi tanaman Ganoderma masih ditemukan pada beberapa sampel tanah.
Pengendalian secara kuratif dengan menggunakan fungsida yaitu injeksi batang dengan fusilazol, heksakonazol, siprokonazol, flutriafol, triadimenol, tridemorf, oksikardoksin memperlambat penyebaran BPB. Aplikasi heksakonazol dengan injeksi tekanan, injeksi batang, perendaman tanah, dan injeksi tanah pada pokok yang sakit mengurangi penyebaran BPB.Heksakonazol memperpanjang periode produktivitas pada pokok terinfeksi.
Kalsium karbonat pada bibit kelapa sawit dan pH tanah 6 menekan BPB. Integrasi sulfur, tanaman penutup dan fungisida tridemorf telah mengurangi kejadian BPB setelah 5 tahun aplikasi. Kalsium nitrat dan agen pengendali hayati Trichoderma sp mengurangi penyakit. Silikon oksida, kalium silikat, natrium silikat, natrium meta silikat mengurangi keparahan BPB pada pembibitan. Silikon berdampak positif pada pertumbuhan, hasil dan ketahanan terhadap penyakit. Sumpelementasi kalsium, tembaga penting untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan kandungan lignin yang lebih besar juga terlihat kemungkinan mekanisme ketahanan terhadap BPB.