Jakarta, mediaperkebunan.id – Harapan dan angan-angan, khususnya dari para petani kelapa sawit, agar harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) 13 Februari 2025 menyentuh atau bahkan menembus level Rp 15.000 per kilogram (Kg) tampaknya batal dan sirna, atau setidaknya tertunda.
Sebab, seperti informasi yang berhasil dikumpulkan oleh mediaperkebunan.id, Kamis (13/2/1025), terungkap kalau tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau yang dikenal dengan nama tender PTP, malah menghasilkan kemunduran harga.
Sehari sebelumnya, Rabu (12/2/2025), tender harga CPO memang berakhir dengan withdraw (WD), tetapi setidaknya harga yang dimunculkan mencapai Rp 15.000 per Kg, dengan harga penawaran tertinggi yang sedikit di bawahnya.
Nah, tender PT KPBN kali ini malah menghasilkan harga CPO yang justru turun di bawah harga penawaran tertinggi hasil tender sehari sebelumnya , periode Rabu (12/2/2025).
Enggak main-main, penurunannya mencapai Rp 198 dari selisih harga WD dan atau turun Rp 136 dari selisih dengan harga penawaran tertinggi pada tender sebelumnya, khususnya pada dua pelabuhan ekspor utama, yaitu Belawan dan Dumai.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Kamis, 13 Februari 2025:
- Belawan: Rp 14.802 – PHPO (sebelumnya Rp 15.000 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.938 – MM, turun Rp 198 dari harga WD & Rp 136 dari harga penawaran tertinggi)
- Dumai : Rp 14.802 – PAA (sebelumnya Rp 15.000 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.938 – PAA, turun Rp 198 dari harga WD & Rp 136 dari harga penawaran tertinggi)
- Talang Duku (fob) : Tiada kabar (sebelumnya Rp 14.800 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.738 – MM)
- Teluk Bayur: Rp 14.672 – WIRA (sebelumnya Rp 14.870 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.788 – WIRA, turun Rp 198 dari harga WD & Rp 116 dari harga penawaran tertinggi)