Jakarta, mediaperkebunan.id – Penetapan Harga Acuan Pembelian (HAP) merupakan komponen utama dalam peningkatan produksi gula secara terpadu. HAP gula harus menguntungkan petani sehingga mereka semangat.
Saat ini dengan HAP gula konsumsi hasil relaksasi tingkat produsen Rp14.500, membuat petani jadi semangat menanam tebu. Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional menyatakan hal ini.
Masalahnya dengan rendemen di bawah 8% maka efisiensi indusri gula ini masih rendah. Brazil, negara penghasil gula terbesar di dunia rendemen 11%. “Saya ke Brazil rendemen 12%, pohon tebu tingginya 2 kali lipat dari tebu kita. Saya minta Brin BRIN melakukan penelitian untuk menghasilkan benih yang bagus”, kata Arief.
Komponen lainnya adalah tersedia benih unggul yang cukup. Kemudian perlu menerapkan praktek pertanian baiik dengan ketersediaan pupuk, efisiensi di pabrik dan manajemen stok. Satu saja komponen terganggu, upaya meningkatkan produksi akan sulit tercapai.
Upaya menjaga harga supaya tetap menarik adalah melakukan penghentian impor Gula Kristal Putih (GKP) mulai musim giling (Juni – Oktober 2024). Pada tahun 2024, kebutuhan GKP 2.933.386 ton tetapi total produksi berdasarkan taksasi awal giling hanya mencapai 2.591.335 ton.
Total impor GKP tahun ini sudan mencapai 762.997 dengan stok awal 935.535 ton. Ketersediaan GKP pada 2024 mencapai 4.307.856 ton dengan stok akhir 1.374.470 ton.
Pada bulan Agustus 2024, produksi GKP mencapai 792.731 ton dengan total konsumsi 246.888 ton. Kemudian, pada bulan September total produksi GKP menjadi 631.452 ton, total konsumsi 238.924 ton.
Pada bulan Oktober produksi 183.474 ton, konsumsi 246.888 ton; November produksi 10.169 ton, impor 100.000 ton, konsumsi 238.924 ton. Desember musim giling sudah selesai tidak ada produksi, impor 209.369 ton, kebutuhan 247.206 ton.
Berdasarkan neraca komoditas impor gula tahun 2024 5.489.054, persetujuan impor yang terbit 5.239.477 ton, realisasi 2.468.225 ton, belum realisasi 2.771.252 ton. Impor Gula Kristal Mentah (GKM) untuk industri neraca komoditas 4,6 juta, persetujuan seluruhnya diberikan pada 29 pelaku usaha, realisasi 2 juta ton.
Impor GKM untuk GKP berdasarkan neraca komoditas 830.110 ton, persetujuan impor 586.800 ton untuk 12 pelaku usaha, realisasi 387.000 ton. Impor GKP penugasan neraca komoditas 40.000 ton, persetujuan impor 40.000 ton kepada 1 pelaku usaha , realisasi 31.600 ton.
Persetujuan Impor yang terbit Januari untuk GKM jadi GKP PT Industri Gula Nusantara 25.000 ton, teralisasi, produksi GKP 24.266,1 ton, sudah terdistribusi semua; PT Kebun Tebu Mas 55.000 ton, terealisasi, GKP 52.800 ton, terdistribusi 46.940,96 ton; PT Rejoso Manis Indo 120.000 ton, terealisasi, GKP 97.434,94 ton, terdistribusi 92.214,2 ton; PT Sukses Mantap Sejahtera 20.000 ton, sudah terealisasi; PT Adikarya Gemilang 95.000 ton, sudah terealisasi, GKP 19.261 ton.
Bulan Pebruari PT Gunung Madu Plantations 40.000 ton, realisasi 37.000 ton, GKP 19.347,58 ton, terdistribusi 19.280,5 ton; PT Pemukasakti Manisindah 50.000 ton, belum realisasi. April PT RNI (PT PG Rajawali II 30.000 ton, realisasi 20.000 ton, GKP 5.760,7 ton, terdistribusi 1.746 ton; PT Kebon Agung 40.000 ton, realisasi 15.000 ton; PT Gendis Multi Manis 6.000 ton; PTPN 3 34.316 ton; PTPN 3 impor GKP 40.000 ton, realisasi 31.500 ton. Mei impor GKM PT Muria Sumba Manis 71.483 ton.
Total GKM yang sudah menjadi GKP dan sudah terdistribusi 184.448,25 ton dengan daerah dominan distribusi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Utara. GKP impor PTPN 3 20.655 ton di Pelabuhan Tanjung Priuk dan 10.968 ton di Pelabuhan Belawan.
Bapanas menetapkan HAP gula konsumsi tingkat konsumen Rp17.500/kg dan Rp18.500/kg untuk wilayah Indonesia Timur dan 3 TP. Mayoritas harga gula tingkat konsumen masih aman yaitu batasnya sampai 5% di atas HAP. Sedang di Sulawesi (kecuali Sulsel) dan Papua waspada karena sudah di atas 5% HAP. Dua provinsi di Papua sudah diatas 15% HAP sehingga perlu melakukan intervensi.
“Dengan kondisi sekarang maka petani sejahtera, pedagang untung dan masyarakat tersenyum. Bapanas akan menjaga ini dan perlu dukungan semua pihak,” katanya.