Selama Januari-Maret 2016 untuk program B20 ,Pertamina sudah membeli biodiesel 200.000 Kiloliter /bulan. Sedang untuk bulan Mei sampai Oktober 2016 Pertamina dan AKR akan menandatangani kontrak baru 1,5-1,6 juta Kiloliter. “Dengan demikian target penggunaan biodiesel sebagai bahan campuran 2,5-2,7 juta kiloliter tahun 2016 akan tercapai,” kata Bayu Krisnamurthi, Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit .
Program dukungan BPDPS ini mengurangi 10% penggunaan solar nasional yaitu sekitar 150.000-170.000 Kiloliter/bulan) dan PLN 200-225 Kiloliter /bulan. Presiden sudah mengeluarkan Perpres nomor 24 tahun 2016 sebagai perubahan Perpres nomor 61 tahun 2015 yang salah satunya menyatakan secara eksplisit bahwa penggunaan biodiesel oleh PLN juga didanai oleh BPDPS.
“Program ini membuat harga CPO naik. Akibatnya selama April sampai Mei subsidinya CPO fund yang diberikan semakin bertambah yaitu Rp5000/liter,” katanya.
Program ini membuat harga CPO naik dari USD450/ton pada bulan Agustus 2015 menjadi USD700/ton pada bulan Maret 2016. Harga TBS ditingkat petani naik dari Rp800/kg menjadi Rp2000/kg.
Program ini juga berhasil mengurangi impor bahan bakar solar sekitar 2,5-3 juta KL. Hal ini diluar kebijakan pemerintah dan Pertamina untuk mengimpor minyak bumi sebanyak-banyaknyak untuk stok karena harga BBM dunia sedang murah.