2024, 26 Januari
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Perkembangan penyakit pangkal busuk batang pada kelapa sawit yang disebabkan Ganoderma boninese, salah satu penyebabnya adalah kesadaran atau awareness yang masih kurang. Padahal, saat ini Ganoderma merupakan masalah nasional, terutama di Sumatera yang kelapa sawitnya sudah masuk dalam generasi ke empat. Henny Hendarjanti, Praktisi P3PI (Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia).

Sehubungan dengan kunci pengendalian Ganoderma pada Sawit, kami mengajak pihak dari Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI), Henny Hendarjanti untuk bercakap. Henny sendiri merupakan praktisi yang akan menjadi pembicara dalam acara Simposium Internasional Ganoderma yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan, P3PI, dan BPDPKS.

Acara Simposium Internasional Ganoderma Media Perkebunan bersama P3PI dan BPDPKS dilaksanakan pada tanggal 30-31 Januari 2023 akan bertemakan Antisipasi Gano 4.0: Metode dan Prospek Pengendalian Ganoderma Secara Preventif di Perkebunan Kelapa Sawit.

Data serangan Ganoderma pada kelapa sawit terbaru yang terjadi saat ini sendiri tidak ada yang tahu pasti, menurut Henny setiap perusahaan menyembunyikan hal tersebut. Mereka yang berkepentingan mungkin punya datanya, tetapi karena tidak ada kewajiban kepada pemerintah maka sering terjadi manajemen kebun menyembunyikan data serangan ke pusat.

Hal tersebut dilakukan karena pihak perusahaan takut diberi sanksi dan akibatnya kasus akan semakin berkembang, padahal kunci dari pengendalian Ganoderma adalah transparansi.

”Waktu saya masih menjadi bagian sebuah perusaan perkebunan besar saya bisa meyakinkan direksi untuk memberikan reward jika ada yang melaporkan kejadian ganoderma. Jika tidak ada laporan malah kita tahu duluan maka manajemen kebun itu akan diberi sanksi,” katanya Henny.

Pemanen kelapa sawit dijadikan ujung tombak karena mereka tiap hari berjalan diancaknya. Pemanen seharusnya diberi pemahaman perihal pohon yang terkena Ganoderma, dan bila menemukan kejadian mirip harap segera lapor ke mandor. H+1 tim proteksi tanaman akan melakukan verifikasi, bila benar maka pemanen akan mendapat premi.

Baca Juga:  GAPKI dan POLRI Berkomitmen Menjaga Keamanan dan Kepastian Hukum Industri Sawit

Dengan deteksi dini maka penangulangan penyakit Ganoderma pada sawit bisa segera dilakukan. Misalnya dalam satu blok ada 30 ha, tidak tiba-tiba ada 10 pokok yang mati, tetapi hanya satu. Satu yang tumbang ini ditangani dengan meniadakan badan buah sehingga tidak menjadi inokulan penular pada pokok lain.

Akarnya dipatahkan, buat parit isolasi sehingga terpisah dari pokok sawit sebelahnya, diberi belerang dan trichoderma, pangkal batang yang terkena dikerok, dibumbun untuk merangsang pertumbuhan akar baru. Tanaman ini akan survive, meskipun akhirnya mati juga,  hanya kematiannya diperlambat dan tidak jadi sumber penularan.

Ganoderma sebenarnya cendawan tanah yang sudah lama ada disitu. Dulu bukan merupakan penyakit karena kesimbangan mikroba tanah terjaga. Sawit yang sudah 4 generasi di Sumatera dengan pemupukan dan penggunaan pestisida membuat struktur tanah berubah.

Keseimbangan mikroba terganggu dan ganoderma jadi dominan karena mikroba antagonis menurun. Karena itu penangulanganya banyak berbasis mikroba dengan memasukkan mikroba ke antagonis ke dalam tanah.

Fitopatologi mengenal penyakit timbul karena ada inangnya yaitu pada kasus ganoderma kelapa sawit, penyakitnya yaitu ganoderma dan lingkungan yang berubah membuat jadi dominan. Faktor lain dari timbulnya penyakit tersebut adalah manusia dan waktu.

Manusia sudah tahu ada penyakit tetapi membiarkan, tidak dilakukan apa-apa, padahal waktu terus berjalan, inokulum ada disitu, contohnya satu blok ada satu pokok tumbang dibiarkan saja, badan buah didatangi serangga sehingga sporanya menyebar ke pokok-pokok lain dan banyak pokok yang tertular.

Penularan Ganoderma secara generatif melalui spora lebih berbahaya daripada penularan lewat inokulum akar. Apabila penyakit pada sawit dibiarkan, akibatnya dalam 6 bulan sudah ada 10 pokok sawit yang tumbang sehingga pengendaliannya sangat susah sekali.

Baca Juga:  Harga Indikasi Karet di Kalimantan Timur Naik 1,64 Persen