2023, 20 April
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Setelah di lantik  Jumat pagi, 14 April 2023 oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Ardi Praptono, Direktur   Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma sebagai nomenklatur baru  di Ditjen Perkebunan  segera melakukan konsolidasi dan rapat koordinasi internal. Dilanjutkan serah terima jabatan Selasa, 18 April 2023.

“Sesuai dengan arahan Bapak  Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah,  kita gerak cepat melakukan konsolidasi dan rapat internal sehingga awal Mei sudah bisa langsung bekerja untuk mencapai target PSR yang merupakan program utama kita,” kata Ardi Praptono kepada Media Perkebunan.

Adanya  Direktorat Tanaman  Kelapa Sawit dan Aneka Palma menunjukkan Kementerian Pertanian benar-benar memperhatikan kelapa sawit yang merupakan tanaman penghasil devisa terbesar. Program utamanya adalah meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat melalui PSR (Peremajaan Sawit Rakyat).

“Kita akan berusaha keras supaya target 180.000 ha bisa dicapai. Kita langsung bergerak cepat awal Mei langsung bekerja. Saat ini capaian sudah 17.793 ha dengan 77 kelembagaan petani dengan jumlah petani 8.166 kebun. Tiga bulan pertama target 50.000 ha  harus tercapai,” katanya.

Ardi bersyukur karena Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah  sudah melakukan koordinasi yang semakin baik dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional,  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Kementerian Dalam Negeri , BPDPKS sehingga  akan sangat membantu  untuk mencapai target,

Dinas  yang membawahi perkebunan baik provinsi dan kabupaten sentra sawit diminta  untuk ikut bergerak cepat juga.   Kerjasama yang erat antara Dirjenbun dan Dinas Perkebunan Riau  dengan turun langsung ke lapangan  akan direplikasikan ke daerah lain.

Ardi juga menyambut baik adanya struktur kepengurusan baru di GAPKI yaitu Bidang Percepatan PSR. Hal ini menunjukkan bahwa PSR sangat penting bagi masa depan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Dirjenbun siap bekerjasama dengan GAPKI  yang akan sangat berperan aktif dalam PSR jalur kemitraan. Ardi juga akan terus berkoordinasi dengan asosiasi petani seperti Apkasindo, Aspekpir, samade, SPKS, POPSI, apkasindo perjuangan.

Baca Juga:  DANA BAGI HASIL SAWIT 80% UNTUK JALAN/JEMBATAN DI LUAR KEBUN SAWIT

“Seperti pesan Bapak Dirjen Perkebunan sekarang harus berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait,  juga pemangku kepentingan lain seperti asosiasi pengusaha, petani dan organisasi masyarakat sipil,” kata Ardi lagi.

 Target PSR pola 1  lewat jalur dinas tahun 2023 100.000 ha, terdiri dari  Aceh 14.600 ha, Sumut 12.000 ha, Riau 10.350 ha, Sumsel 15.050 ha,  Sumbar 5.500 ha, Jambi 9.500 ha, Bengkulu 5.500 ha, Kalbar 8.750 ha, Babel 900 ha, Lampung 2.600 ha, Banten 950 ha, Kalteng 2.250 ha, Kalsel 2.850 ha, Kaltim 750 ha, Kaltara 350 ha, Sulteng 2.500 ha, Sulbar 1.800 ha, Sulsel 750 ha, Sultra 2.000 ha, Papua Barat 500 ha, Papua 500 ha.

Pola 2  jalur kemitraan target 80.000 ha terdiri dari Riau 13.841 ha, Jambi 11.674 ha, Kalbar 12.998 ha, Sumbar 5.461 ha, Sumsel 9.700 ha, Kalsel 5.513 ha, Sulsel 5.432 ha, Aceh 1.212 ha, Sumut 2.341 ha, Bengkulu 914 ha, Lampung 3.578 ha, Banten 607 ha, Kalteng 2.173 ha, Kaltim 1.376 ha, Sulteng 600 ha, Sulbar 1.414 ha, Papua Barat 714 ha, Papua 360 ha. Perusahaan mitra PTPN Group, PT Smart Tbk, PT Paya Pinang, PT Astra Agro Lestari; PT Asian Agri Group; PT Musim Mas, PT Salim Group,PT Lyman Group, PT Incasi Raya Group, PT Cargill Group, PT Widya Group, PT MPE Group.