Jakarta, mediaperkebunan.id – Berbagai cara terus dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit untuk mendongkrak petani plasma ataupun mitra, termasuk pada Asian Agri yang komit untuk mendongkrak ekonomi petani. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memajukan komoditas perkebunan dalam hal ini kelapa sawit bersama petani.
Atas dasar itulah komit Asian Agri komit dalam melakukan pendampingan kepada petani baik untuk cara budidaya ataupun saat melakukan replanting. Seperti diketahui, tidak sedikit lahan petani yang saat ini usianya sudah lebih dari 25 tahun.
“Kami memberikan pendampingan secara maksimal kepada petani. Perusahaan memberikan pengarahan kepada petani mitra dalam replanting ini. Business model yang dijalankan juga mengacu seperti kami,” ujar Director Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri Bernard A. Riedo.
Menurut Bernard, pendampingan saat replanting adalah salah satu hal yang paling penting mengingat tanaman perekebunan adalah tanaman jangka panjang dimana jika petani salah dalam langkah awal maka kedepan tanaman tersebut tidak akan maksimal.
“Adapun pendampingan saat replanting seperti pemilihan bibit unggul, persiapan lahan, penanaman bibit sampai kegiatan perawatan dengan praktik agronomi terbaik,” jelas Bernard.
Lebih dari itu, lanjut Bernard, Asian Agri tidak hanya melakukan pendampingan saat replanting tapi juga melakukan edukasi untuk mencegah kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Asian Agri berusaha mengejar pencapaian net zero fire, yakni target lahan bebas dari kebakaran. Caranya dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dan komunikasi melalui kegiatan sosialisasi keterampilan pencegahan api dan sosialisasi program pembukaan lahan tanpa membakar semak ke masyarakat.
Harapannya dengan melakukan pendampingan maka lahan milik petani bisa menghasilkan produktivitas yang maksimal. “Kita ingin perusahaan dan petani bisa maju bersama,” pungkas Bernard. Berita selengakpnya ada pada majalah Media Perkebunan edisi Mei 2021.