Komitmen Asian Agri dalam mendukung industri kelapa sawit yang sustainabilty (keberkelanjutan) tidaklah main-main, hal ini dalat dilihat dari total perkebunan kelapa sawit yang dikelola, semuanya telah mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
“Kami berkomitmen penuh dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan menerapkan praktik-praktik terbaik di seluruh kegiatan operasional perusahaan baik di perkebunan maupun di pabrik kami secara konsisten,” kata Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard Riedo pada acara International Conference and Expo – Indonesian Sustainable Palm Oil (ICE-ISPO) di Jakarta.
Lebih lanjut menurut Bernard, “dengan diperolehnya sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk 2 unit bisnis perusahaan yaitu PT Indo Sepadan Jaya dan PT Rantau Sinar Karsa ini sekaligus menandai tersertifikasinya seluruh perusahaan dalam naungan Asian Agri.”
Memang, Bernard mengakui, Asian Agri memperoleh sertifikasi ISPO pertama di tahun 2013 untuk unit bisnis perusahaan yaitu PT Inti Indosawit Subur. Tapi melalui program kemitraan, Asian Agri juga mendukung para petani mitra untuk mendapatkan sertifikasi.
Sehingga komitmen Asian Agri juga diterapkan kepada para petani mitra perusahaan. “Jadi Asosiasi Amanah di Riau menjadi asosiasi petani swadaya pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISPO. Ini bukti kami untuk melakukan serifikasi kepada petani,” ucap Bernard.
Sekedar catatan, menurut data Komisi ISPO per tanggal 28 Maret 2019 sudah 502 sertifikat ISPO yang dikeluarkan. Dari angka tersebut terdiri dari 493 perusahaan,5 koperasi swadaya,dan 4 KUD plasma dengan luas total areal areal 4.115.434 hektar.
Adapun tanaman menghasilkan seluas 2.765.569 hektar dengan total produksi tandan buah segar (TBS) 52.209.749 ton pertahun th dan CPO 11.567.779 ton per tahun dan produktivitas 18,81 ton per hektar dan kadar rendemen rata-rata 22,23 persen. YIN