JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Dalam upaya mencegah kebakaran di lahan perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, terus memantau dan memperbarui informasi potensi kebakaran. Salah satunya melalui aplikasi digital SiKarLa berbasis web.
“Sistem Informasi KebakARan Lahan perkebunAn (SiKarLa) merupakan salah satu sistem informasi deteksi dini pemantauan pengendalian kebakaran di lahan perkebunan berbasis web,” terang Koordinator Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran, Direktorat Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementan, Iswanto.
Pada tahap awal, lanjut Iswanto, aplikasi ini menampilkan data titik panas (hotspot) yang diperoleh dari LAPAN dan di overlay dengan peta lahan perkebunan kelapa sawit. Data ini nantinya akan dijadikan acuan bagi pelaku usaha perkebunan maupun petugas brigade karLabun untuk melakukan groundcheck.
Lebih lanjut Iswanto menuturkan, aplikasi SirKarLa nantinya akan memiliki dua tampilan yakni yang bisa dibuka oleh masyarakat, dan yang kedua untuk pihak internal (Direktorat Perlindungan Perkebunan).
Pada tahap selanjutnya, tambah Iswanto, aplikasi ini akan dikembangkan menjadi berbasis aplikasi android, menampilkan informasi titik api (firespot) di peta lahan perkebunan lainnya, serta dapat diakses oleh petugas brigade karLabun di provinsi dan kabupaten/kota.
Mengantisipasi kejadian kebakaran khususnya di lahan perkebunan, Ditjen Perkebunan pada Tahun 2021 memberikan dukungan pembiayaan operasional 29 Brigade Pengendali Kebakaran Lahan Perkebunan (Brigade Karlabun) dan 30 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di 6 provinsi yang rawan kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, Ditjen Perkebunan juga memberi dukungan pembiayaan kepada 2 Kelompok Tani di Jambi dan Kalimantan Selatan untuk melakukan melalui pembangunan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). (YR)