Enam perusahaan yang tergabung dalam Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP), hari Rabu (29/9/21016) menyatakan untuk membubarkan diri.
Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor menyatakan membubaran IPOP. Pembubaran IPOP dilakukan karena tidak sejalan dengan peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
“Jadi kita datang kesini untuk menyatakan pembubaran IPOP,” kata Tumanggor di ruang Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.
Dalam pembubaran IPOP tersebut turut hadir Joko Supriyono mewakili PT Astra Agro Lestari Tbk, Freddy Widjaya Widjaya mewakili PT Asian Agri, dan Agus Purnomo sebagai Managing Director for Sustainability & Strategic Stakeholders Engagement di Golden Agri Resources (GAR) induk dari perusahaan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk).
Tidak hanya itu, Tumanggor selaku perwakilan dari perusahaan yang membubarkan IPOP berkomitmen untuk menguatkan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), hal ini mengingat ISPO sebagai standar sustainable palm oil untuk Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir menyambut baik dengan pembubaran IPOP. Memang seharusnya ISPO dikuatkan lagi. Adapun kekurangan didalam ISPO sedikit-demi sedikit terus dibenahi guna pembuktian bahwa kelapa sawit di Indonesia telah menerapkan perkebunan yang sustainable baik di hulu hingga dihilir.
“Maka dengan ISPO kita akan membuktikan pada negara luar bahwa perkebunan sawit di Indonesia sudah sustainable,” pungkas Gamal. YIN