2016, 19 April
Share berita:

Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan yang semula anggaranya mencapai Rp1,92 triliun setela refocusing menjadi Rp1,76 triliun. Dirjen Perkebunan, Gamal Nasir, menyatakan hal ini pada Rapat Percepatan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Perkebunan tahun 2016 (POK Refocusing).

Target dan rencana pembiayaan kegiatan yang paling besar adalah Kegiatan Pengembangan Kakao seluas 81,97 ribu ha dengan anggaran Rp483,73 miliar. Kemudian kegiatan pengembangan tanaman perkebunan lainnya yaitu kelapa sawit, kopi, pala,lada, teh,cengkeh, nilam,kapas, tembakau,jambu mete,kelapa, karet, sagu dan kemiri sunan dengan luas 40,3 ribu ha dengan anggaran Rp256,61 miliar.

Kegiatan pengembangan tebu seluas 31,16 ribu ha dengan anggaran sebesar Rp237,48 miliar. Kegiatan monitoring, evaluasi,pembinaan, pengawalan dan gaji pegawai selama 1 tahun dengan anggaran sebesar Rp168,67 miliar.
Kegiatan perluasan tanaman perkebunan di lahan kering seluas 17,83 ribu ha dengan anggaran sebesar Rp163,61 miliar. Kegiatan dukungan perlindungan perkebunan dengan anggaran Rp136,35 miliar.

Kegiatan fasilitasi pasca panen, pengolahan, pemasaran dan standarisasi mutu tanaman perkebunan dengan anggaran sebesar Rp116,37 miliar. Kegiatan dukungan perbenihan perkebunan dengan anggaran sebesar Rp82,21 miliar. Kegiatan dukungan pengembangan 150 desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan dengan anggaran sebesar Rp44,74 miliar.

Baca Juga:  GAPKI Kembali Gelar IPOC 2023