Jakarta, Mediaperkebunan.id – NUSAKlon 1 dan 2 yang diklaim mampu menghasilkan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) udah diluncurkan oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Semua pihak menyambut peluncuran NUSAKlon 1 dan 2 ini, termasuk di antaranya adalah Direktur Utama (Dirut) PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Dr Iman Yani Harahap. Dalam keterangan resmi yang diterima Mediaperkebunan.id, kemarin, Iman Yani Harahap mengatakan perjuangan para peneliti dan pemulia tanaman terjawab dengan peluncuran varietas NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2 itu.
Para peneliti dan pemulia tanaman yang dia maksud, dalam konteks ini, tentu saja yang berasal dari PPKS Medan yang merupakan salah satu pusat penelitian (Puslit) di bawah naungan PT RPN.
“Para peneliti berjuang karena dari 12 ton CPO per hektar dari dua varietas yang kita rilis ini artinya untuk kebutuhan ke depan,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan ini.
Di samping itu, sambungnya lagi, produksi CPO yang dihasilkan NUSAKlon 1 dan 2 bisa digunakan untuk ketahanan pangan dan energi yang diwujudkan oleh seluruh stakeholder di industri kelapa sawit baik perkebunan rakyat perkebunan negara maupun di swasta. Senada, Kepala PPKS Medan, Dr Winarna, mengatakan penelitian yang menggunakan teknologi kultur jaringan ini memberikan hasil yang luar biasa.
“Ini sangat luar biasa. Kalau varietas yang ada sekitar 7-8 ton, dengan NUSAKlon ini menghasilkan 11-12 ton CPO per hektar per tahun,” ungkap Winarna.
“Jadi kita berharap NUSAKlon 1 dan 2 ini pada akhirnya bisa menjadi solusi untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit nasional,” tegas Winarna mengakhiri.
Sebelumnya diberikan Mediaperkebunan.id bahwa setelah menunggu sekitar 16 tahun atau sejak 2008, akhirnya yang dinanti-nantikan muncul juga: PPKS melahirkan kultur jaringan kelapa sawit unggul yang diberi nama NUSAKlon 1 dan 2.