Jakarta, Mediaperkebunan.id
Kelapa sawit sebagai komoditas penghasil devisa utama bagi Indonesia, juga produsen terbesar di dunia, tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Hulu yang merupakan awal dari rantai pasok sawit juga menghadapi berbagai permasalahan seperti pupuk langka dan mahal, perubahan iklim, ganoderma, kebun yang semakin feminim dan lain-lain.
Keunggulan kelapa sawit bisa tergerus kalau melakukan praktek di hulu as business as usual, ketika lingkungan disekitar sudah berubah. Ada banyak hasil riset dan praktek baru yang bisa diterapkan untuk menjaga daya saing kelapa sawit.
Berkaitan dengan hal tersebut Media Perkebunan dan Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) dengan dukungan Badan Pengeloa Dana Perkebunan Kelapa Sawit ,tanggal 20-21 Juni 2023 bertempat di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta mengadakan 2nd STKS 2023 (Seminar Teknis Kelapa Sawit) dengan tema Meningkatkan Kiat Sukses Produktivitas Sawit 36;36;26% Tanpa Perluasan Lahan dan Optimalisasi Lahan Dengan Tumpang Sari.
PSR merupakan program yang penting sehingga menjadi pohok bahasan, juga program pemyertanya yaitu tumpang sari. Setelah itu masuk ke hal teknis yang sangat penting yaitu pemupukan dibawakan oleh Hendra Sugianto dari Nebraska University tentang bagaimana better agronomi untuk meningkatkan produktivitas mendekati potensi; Fizrul Indra Lubis tentang penggunaan pupuk organik dan hayati di kebun kelapa sawit, sesuatu yang harus dilakukan karena harga pupuk yang semakin tinggi. Dibahas juga masalah gula dan dana BPDPKS untuk peningkatan kesejahteraan, kebijakan pemerintah terkait pengendalian OPT kelapa sawit
Hari kedua tentang fenomena yang sering terjadi akhir-akhir ini terkait kebun sawit yang semakin feminin, juga fruit set dibahas tim Socfin. Pemupukan karena penting maka ada wawasan dari sudut lain yaitu dari sisi target dan kondisi lahan. Dibahas juga pengendalian gulma dan ground cover. Semua budidaya itu dilaksanakan manusia sehingga perlu ada pembelajaran terus menerus. Aspek perbaikan pabrik juga menjadi pokok bahasan