Bandung, Mediaperkebunan.id – Serangan jamur Ganoderma pada tanaman sawit dan Fusarium pada tanaman lain seperti cabai terjadi karena ketidakseimbangan unsur hara. Pemupukan mengandung N, K, P, Ca, Mg sedang yang diambil sebagai panen ada 26 unsur yaitu C, P, H, Ca, S, Zn, Cu, Cl, Na, Ni, Se, N, K, O, Mg, Fe, Mn , Mo, B, Si, Al, Co, R. Umar Hasan Saputra, Dirut Saputra Global Niaga menyatakan hal ini pada 2nd Isgano 2025 yang diselenggarakan Media Perkebunan dan P3PI.
Kehilangan unsur hara semua diawali dari unsur pupuk yang tidak lengkap dan tidak mengandung mikro karbon. Pemupukan terus menerus berpengaruh terhadap fisika tanah yaitu meningkatkan kepadatan tanah, menghambat penetrasi oksigen ke dalam tanah, menurunkan tingkat iflitrasi air dan menurunkan kapasitas simpan air.
Pemupukan kimia dalam jangka panjang akan meningkatkan ammonium (NH4+) dan fosfor (P) dalam tanah dalam jumlah berlebihan. Ammonium akan mengakibatkan perubahan struktur komuniti bakteri, fosfor mengakibatkan menurunnya keberagaman dari komuniti jamur. Akibatnya bakteri dan jamur yang merugikan akan berkembang sangat cepat. Penyebab masalah Ganoderma adalah perubahan fisika, kimia dan biologi tanah.
Falsafah dasar pupuk terbaik ketika apa yang dipanen atau diambil dari tanah berupa tanaman maka apa yang diberikan dalam bentuk pun harusnya berupa tanaman. Unsur hara yang diberikan harus sama dengan unsur hara yang dipanen. Pupuk berbasis tanaman yang ada sekarang adalah kompos yang ada 2300 SM, biochar kurang lebih 2000 tahun lalu dan berbasis batubara dengan paten USA 2020 dan Indonesia 2019 oleh R Umar Hasan Saputra dari Indonesia.
Meskipun belum melakukan penelitian Saputra punya asumsi ketika suatu mahluk hidup mengkonsumsi makanan DNAnya sama dengan dirinya maka akan dipastikan mudah terserang penyakit. Dasarnya kanibalisme pada manusia dilarang. Penyakit sapi gila karena mengkonsumsi kalium dari tulang sapi. Banyak penggunaan kompos dari tanaman yang sama , apakah bisa terjadi hal yang sama.
“Masih ada kontroversi tentang ini tetapi menurut saya fenomena self/non self DNA kemungkinan akan terjadi pada tanaman,” katanya.
Sawit pemupukan janjang sawit, sludge sawit, rajangan pohon, daun pelepah sehingga terjadi fenomena sawit makan sawit. “Apakah dengan praktek seperti ini kelapa sawit mudah terserang Ganoderma, itu perlu penelitian,” katanya.
Batubara merupakan tanaman yang sudah terbentuk batu atau fosil dengan kandungan unsur yang sangat lengkap sekitar 73 unsur. Pupuk batubara mengandung 80% batubara sehingga kandungan unsur haranya lengkap. Senyawa humat dari batubara berfungsi meningkatkan efisiensi pemanfaatan unsur hara pupuk sehingga akan mengurangi penggunaan pupuk kimia
Senyawa humat terdiri dari asam humat dan asam fulvat. Fungsinya secara biologis enzim dan hormon bakteri dan jamur, meningkatkan pertumbuhan dan pembelahan sel. Secara kimia meningkatkan kapasitas tukar kation untuk Ca dan Na dan mengikat K dan P; merubah fosfor menjadi dapat terserap tanaman, meningkatkan kapasitas buffer tanah. Secara fisika meningkatkan kapasitas menahan air, penting pada musim kemarau dan membuat kapasitas menahan air tinggi, meningkatkan struktur tanah utuk penetrasi oksigen.
Peningkatan efisiensi penyerapan nutrisi N 10-20%, P 12-22%, K 15-22%, Ca Mg Zn Mn 20-50%. Peningkatan produksi serealia 3-8%, kentang 11%, buah-buahan 25-30%. Pupuk batubara ini meningkatkan efisiensi penggunaan NPK , lebih banyak yang diserap tanaman dan lebih sedikit yang terbuang sehingga penggunaanya bisa berkurang.
Pupuk batubara juga dilengkapi dengan Trichoderma, Mycorrizha, bakteri probiotik sehingga hemat biaya aplikasi pupuk, dosis akurat, komposisi seimbang. Pupuk batubara Futura ini memberi makanan pada Trichoderma sehingga populasi semakin meningkat.
Selama ini masalah pemberian pupuk hayati seperti Trichoderma dan Mycoriza adalah tidak ada makanan sehingga tidak hidup setelah diaplikasikan. Pupuk batubara Futura plus ini targetnya memberi makan bakteri dan jamur, menghidupkan kembali ekosistem tanah secara bertahap, dosis relatif tetap 1 kg/pokok/aplikasi) karena targetnya ekosistem tanah, tidak dapat berdiri sendiri masih butuh pupuk kimia, kesubura terjaga dan ekosistem tanah terbentuk kembali.